Netanyahu Kecam Rekonsiliasi Hamas dan Fatah

Reporter

Terjemahan

Editor

Budi Riza

Jumat, 13 Oktober 2017 17:58 WIB

Cuitan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. rt.com

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengecam hasil rekonsiliasi damai Palestina antara Faksi Hamas dan Fatah, yang diselenggerakan di Mesir pada Kamis 12 Oktober 2017.

Melalui akun Facebook dan twitter resminya @netanyahu, Benjamin Netanyahu mengatakan perdamaian antara Palestina dan Israel akan sulit tercapai.

Baca: Polisi Israel Pastikan PM Netanyahu Jadi Tersangka

"Tidak ada yang kami inginkan selain perdamaian dengan semua negara tetangga kami (Palestina). Rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah membuat perdamaian ini akan semakin sulit tercapai," kata Netanyahu seperti dilansir media Russia Today.

Kepala delegasi Hamas Saleh Arouri dan pemimpin Fatah Azzam Ahmad menandatangani kesepakatan rekonsiliasi di Kairo, Mesir, 12 Oktober 2017. REUTERS

Advertising
Advertising

Konflik sipil yang terjadi di Palestina mencuat pada 2007 disaat Hamas memenangkan pemilihan dan memperoleh kekuasaan di Gaza. Sementara wilayah Tepi Barat berada di bawah kekuasaan Faksi Fatah.

Baca: Balas Israel, Netanyahu Dilarang Terbang di Langit Indonesia

Sejak konflik itu terjadi upaya perdamaian antara dua kubu itu tidak pernah berjalan.

Pada tahun 2014 sempat terjadi upaya pembicaraan damai. Namun ini dianulir Israel, yang menolak kesepakatan damai itu. Israel beralasan tidak ingin berdamai dengan Faksi Hamas karena beranggapan organisasi itu termasuk dalam organisasi teroris yang memiliki niat jahat untuk menghancurkan Israel.

Setelah rekonsiliasi antarkedua faksi itu tercapai, Israel dengan tegas menolak hasil kesepakatan itu dengan alasan Hamas masih dianggap sebagai organisasi teroris oleh Israel.

"Israel menentang setiap bentuk rekonsiliasi dikarenakan Hamas menolak untuk melucuti senjata dan tidak mau berhenti untuk memperjuangkan penghancuran Israel," kata Netanyahu.

Netanyahu juga mengecam Hamas yang menurutnya sebagai pembunuh anak-anak, menindas Kaum LGBT, dan menyandera pasukan Israel. Dia juga menyebutnya sebagai bayangan dari Osama Bin Laden, pemimpin Al Qaeda yang telah tewas sebelumnya di Afghanistan saat melawan pasukan Amerika Serikat.

"Rekonsiliasi dengan pembunuh masal membuatmu menjadi bagian dari masalah bukan menjadi solusi," kata Netanyahu dilansir dari rt.com.

Dalam kesepakatan rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah, kedua partai politik ini bersepakat menyerahkan pemerintahan kepada Otoritas Palestina, yang dipimpin Presiden Mahmoud Abbas, selambat-lambatnya pada tanggal 1 November 2017.

Dalam pertemuan yang diprakarsai Mesir itu, kedua partai masih mengesampingkan isu terkait sayap militer Hamas. Ini juga membuat Israel berang.

Netanyahu menginginkan agar Hamas melucuti seluruh senjatanya sebagai bentuk hormat kepada hukum internasional.

MUHAMMAD IRFAN AL AMIN

Berita terkait

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

5 jam lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

6 jam lalu

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

Bahama secara resmi mengakui negara Palestina. Sebelumnya sejumlah negara melakukan hal serupa.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

20 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

1 hari lalu

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

Yang mencuat di KTT OKI di Gambia, mulai dari seruan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi soal Palestina dan negara islam lainnya

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

1 hari lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

1 hari lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

1 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

1 hari lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

1 hari lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

1 hari lalu

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Gustavo Petro, Presiden Kolombia ini menyatakan sikap negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena genosida di Gaza Palestina.

Baca Selengkapnya