Korea Utara Genjot Propaganda Lawan AS

Reporter

Terjemahan

Editor

Budi Riza

Jumat, 13 Oktober 2017 13:53 WIB

Pasukan khusus Korea Utara mengambil bagian dalam parade militer untuk menandai ulang tahun ke-105 pendiri Korea Utara, Kim Il-sung, April 2017. Yonhap

TEMPO.CO, Jakarta - Ancaman terjadinya perang antara Korea utara dan Amerika Serikat diperburuk oleh pernyataan - pernyataan yang dikeluarkan oleh Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Ini disaksikan langsung oleh Nicholas Kristof, seorang kolumnis veteran New York Times, yang mengunjungi Pyongyang baru-baru ini. Sebelumnya, Kristof pernah datang ke Korea Utara pada 1989 dan 2005.

Baca: Korea Utara Sebut Trump Telah Menyalakan Sumbu Perang!

Kristof melihat barisan parade militer di ibu kota Korea Utara itu hampir setiap hari. Pasukan Korea Utara ini melewati papan reklame yang menampilkan rudal menyerang Gedung Capitol Hill, yang merupakan gedung perwakilan rakyat AS.

“Ada atmosfer ancaman di udara. Ada papan-papan reklame yang menunjukkan kehancuran AS. Ada banyak retorika yang menyebut AS sebagai musuh,” kata Kristof seperti dikutip media Business Insider, Kamis, 12 Oktober 2017.

Advertising
Advertising

Baca: Memanas! Pasukan Khusus Korea Utara Incar Militer AS dan Korsel

“Saya merasa ada bahaya nyata perang dan bencana besar yang bakal ditimbulkan. Kedua pihak bisa saja salah kalkulasi sehingga perang bisa terjadi.”

Mengenai pernyataan yang diucapkan Trump, seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri, Choe Kang-il, mengatakan Trump adalah “seorang penjahat” dan “pria menyedihkan bermulut besar”.

Sebelumnya, melaui akun twitter pribadinya, Trump mengatakan hanya ada satu cara untuk mengatasi Korea Utara. Namun tidak ada keterangan lebih lanjut terkait hal tersebut.

"Para Presiden dan pejabat pemerintahnya telah berbicara dengan Korea Utara selama 25 tahun... Namun hanya ada satu cara yang akan berhasil!" cuit Trump pada Sabtu, 7 Oktober 2017 lewat akun twitternya.

Selain itu, Choe juga menerangkan kematian Otto Warmbier, seorang mahasiswa asal Amerika Serikat yang menjadi tahanan di Korea Utara, bukan kesalahan rezim komunis itu.

"Pemerintah Amerika Serikat atau orang - orang dengan kepentingan tertentu sengaja membiarkannya mati," ucap Choe. "Ini pasti digunakan untuk menyebarkan anti - komunis di Amerika."

Selain papan iklan di jalan, Korea Utara memberikan pesan propaganda kepada penduduknya melalui Museum Perang Korea terbaru. Dalam museum itu, pemerintah menunjukkan bagaimana Amerika menggunakan senjata biologi dalam peperangan dan melakukan kekerasan yang lebih kejam dibandingkan Hitler.

Kristof juga menyatakan rezim Korea Utara selalu total melakukan propaganda, namun level permusuhan dengan Amerika Serikat dan intensitas penayangannya kali ini juga berbeda. Dia merasa ada ancaman yang sangat besar dari Korea Utara terhadap Amerika Serikat.

BUSINESS INSIDER l KISTIN SEPTIYANI

Berita terkait

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

1 hari lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

1 hari lalu

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

Tragedi Itaewon Hallowen 2022 merupakan tragedi kelam bagi Korea Selatan dan baru-baru ini parlemen meloloskan RUU untuk selidiki kasus tersebut

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

2 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

Anthony Sinisuka Ginting sukses menyudahi perlawanan sengit tunggal putra Korea Selatan Jeon Heyok Jin pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

3 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

3 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

3 hari lalu

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

Dalam kontrak barunya di Red Sparks, Megawati Hangestri bakal mendapat kenaikan gaji menjadi US$ 150 ribu per musim.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

5 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

5 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

5 hari lalu

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong berhasil bawa Garuda Muda ke perempat final Piala Asia U-23 2024. Berikut sisi lain Coach Shin.

Baca Selengkapnya