Myanmar Akhirnya Beri Bantuan Desa Rohingya yang Terisolir

Reporter

Terjemahan

Editor

Budi Riza

Jumat, 13 Oktober 2017 07:31 WIB

Seorang anak Rohingya diberikan vaksinasi kolera oleh petugas yang diberikan Badan Kesehatan Dunia (WHO) di kamp pengungsian Jamtoli, Cox's Bazar, Bangladesh, 10 Oktober 2017. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

TEMPO.CO, Jakarta - Warga muslim etnis Rohingya di Myanmar mendapat bantuan persediaan makanan pertama pada Rabu 7 Oktober 2017 kemarin setelah pemerintah Myanmar mendapat tekanan dari masyarakat internasional.

Warga Rohingya telah berbulan-bulan mengalami kekurangan bahan makanan dan terancam keselamatannya dari warga desa beragama Budha di sekitarnya, yang menolaknya.

Baca: Kritik Rohingya Meluas, Oxford Turunkan Potret Aung San Suu Kyi

“Sebuah perahu tiba kemarin sore dengan karung-karung beras dan 6 anggota Palang Merah tiba di desa kami pagi ini,” kata Maung Maung, administrasi desa Rohingya Auh Nauk Pyin, kepada Reuters melalui telepon.

Maung Maung mengatakan ini pertama kalinya dalam tiga bulan terakhir bantuan makanan dikirim ke desanya. “Bantuan ini tiba saat kami sedang kelaparan,” tambahnya.

Advertising
Advertising

Baca: Inggris: Krisis Kemanusiaan Rohingya Tidak Bisa Diterima

Menteri Bantuan Dan Transmigrasi Myanmar Win Myat Aye membenarkan bantuan telah tiba di desa Ah Nauk Pyin. Ia mengatakan pemerintah Myanmar akan membantu semua orang yang menderita.

“Kami akan membantu orang-orang ini secara berkelanjutan, sampai mereka dapat berdiri dengan kaki mereka sendiri. Tidak ada orang yang inin bergantung pada bantuan seumur hidupnya,” kata Win Myat Aye.+

Win Myat Aye telah beberapa kali mengunjungi Ah Nauk Pyin dengan pejabat pemerintah negara bagian Rakhine dan berjanji akan melindungi warga desa tersebut.

Lebih dari 519 ribu etnis Rohingya melarikan diri ke Bangladesh sejak 25 Agustus lalu ketika militer Myanmar meluncurkan operasi yang disebut pejabat PBB sebagai operasi pembersihan etnis. Militer Myanmar dibantu kelompok milisi Budha melakukan operasi bumi hangus terhadap desa dan rumah warga Rohingya.

Myanmar menyangkal tuduhan tersebut dan menyatakan operasi dilakukan untuk melawan kelompok Penyelamatan Arakan Rohingya atau ARSA yang mereka cap sebagai teroris.

Ratusan ribu warga Rohingya yang masih tinggal di desa-desa terisolasi di Myanmar. Sejak Juli lalu akses bantuan ditutup dan mereka menghadapi kelaparan akibat bahan makanan yang semakin menyusut. Mereka juga tidak dapat keluar dari desa untuk mencari makanan karena ancaman warga desa Buddha yang tinggal di sekitarnya.

REUTERS | DWI NUR SANTI

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

1 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

2 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

5 hari lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

8 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

10 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

10 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

13 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

13 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

14 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya