Kofi Annan Laporkan Krisis Rohingya ke Dewan Keamanan PBB

Reporter

Terjemahan

Editor

Budi Riza

Jumat, 13 Oktober 2017 07:17 WIB

Kofi Annan. AP/Keystone, Martial Trezzini

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa, Kofi Annan, akan menjelaskan secara detail laporan megnenai keadaan warga muslim etnis Rohingya dihadapan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa dalam sebuah pertemuan informal pada Jumat besok, 13 Oktober 2017.

Pejabat Tinggi Bidang Politik PBB Jeffrey Feltman juga akan berkunjung ke Myanmar mulai besok selama 4 hari untuk membahas krisis Rohingya.

Baca: PM Bangladesh Tuding Myanmar Provokasi Perang Terkait Rohingya

"Feltman akan mengadakan konsultasi dengan pemerintah Myanmar untuk menangani masalah mendesak ini," kata seorang pejabat PBB.

Sekitar 500 ribu warga Rohingya mengungsi dari Myanmar ke Bangladesh karen tindakan kekerasan militer Myanmar yang menyerang desa mereka di negara bagian Rakhine. PBB menyebut tindakan bumi hangus militer Myanmar sebagai “pembersihan etnis yang jelas”.

Baca:

Advertising
Advertising

Kritik Rohingya Meluas, Oxford Turunkan Potret Aung San Suu Kyi

Pada akhir Agustus lalu, Annan mempresentasikan laporan akhir dari sebuah komisi penasehat untuk negara bagian Rakhine yang dia pimpin atas permintaan pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi.

Laporan itu menyerukan agar pemerintah Myanmar segera bertindak mengatasi keadaan etnis Rohinya yang tidak diakui kewarganegaraannya dan telah lama menghadapi diskriminasi di Myanmar.

Perancis dan Inggris meminta pertemuan dengan Annan sambil dewan penasehat tersebut menimbang langkah selanjutnya untuk menghadapi krisis pengungsi Rohingya yang menyelamatkan diri ke Bangladesh.

Diplomat dari Kantor Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa mengatakan pada Rabu kemarin, operasi militer Myanmar bertujuan untuk secara permanen mengusir minoritas muslim Rohingya dari negara bagian Rakhine, yang telah menjadi tempat tinggal mereka secara turun temurun.

Inggris telah merancang sebuah resolusi Dewan Keamanan PBB yang akan meminta kembalinya orang-orang Rohingya, namun perundingan dengan China, pendukung mantan junta penguasa Myanmar, begitu lamban, kata para diplomat.

Diplomat dari kantor PBB di Jenewa itu mengatakan, pada pertemuan terturup di Jumat besok semua anggota dewan diundang untuk hadir bersama beberapa negara regional dan organisasi regional.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan agar Myanmar menghentikan operasi militer dan membuka akses bantuan bagi warga desa Rohingya yang masih berada di Rakhine serta mengijinkan kembalinya etnis Rohingya ke tempat tinggal mereka dengan aman.

Setidaknya 519 ribu etnis Rohingya melarikan diri dari desanya sejak akhir Agustus lalu ketika militer Myanmar meluncurkan operasi yang disebut pejabat PBB sebagai operasi pembersihan etnis. .

Dalam kurun 5 tahun terakhir lebih dari 800 ribu pengungsi Rohingya lari ke Bangladesh dan memenuhi kamp-kamp pengungsian.

CHANNEL NEWS ASIA | DWI NUR SANTI

Berita terkait

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

14 jam lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

20 jam lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

2 hari lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

2 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

3 hari lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

4 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

5 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

5 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

6 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

7 hari lalu

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.

Baca Selengkapnya