Pengungsi Rohingya Divaksin untuk Cegah Wabah Kolera

Kamis, 12 Oktober 2017 09:27 WIB

Seorang anak Rohingya diberikan vaksinasi kolera oleh petugas yang diberikan Badan Kesehatan Dunia (WHO) di kamp pengungsian Jamtoli, Cox's Bazar, Bangladesh, 10 Oktober 2017. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Bangladesh, badan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat telah meluncurkan kampanye vaksinasi besar-besaran di Cox's Bazar, Bangladesh, untuk menyelamatkan ratusan ribu pengungsi Rohingya dari penyebaran wabah kolera. Kementerian Kesehatan Bangladesh yang didukung Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, UNICEF, dan LSM membagikan vaksin oral kepada 88 ribu pengungsi Rohingya.

Vaksinasi pada Selasa, 10 Oktober 2017, menarget 650 ribu pengungsi dalam 3,5 minggu ke depan. Ini adalah kampanye vaksinasi oral terbesar kedua di dunia setelah di Haiti tahun lalu. Butuh 900 ribu dosis vaksin untuk tahap ini.

Baca: Pemberontak Rohingya Pamer Senjata Baru, Ini Pesannya ke Myanmar

Meskipun tidak ada kasus kolera yang tercatat secara resmi, kampanye vaksinasi ini merupakan tindakan pencegahan. Namun setidaknya 10.292 kasus diare, yang bergejala terhadap kolera, telah didiagnosis WHO sejauh ini.

"Saya tidak akan terkejut jika kita memiliki beberapa kasus kolera yang masuk di antara semua penyakit diare ini, karena hal itu tidak dapat dihindari," kata Dr Navaratnasamy Paranietharan, perwakilan WHO, di Cox's Bazar, seperti dilansir Al Jazeera pada 11 Oktober 2017.

Komisaris Tinggi PBB Urusan Pengungsi atau UNHCR telah mendesak adanya tindakan pencegahan untuk menghindari wabah kolera.

"Air bersih dan air minum yang aman sangat penting dalam mengurangi serta mencegah penyakit semacam ini," kata Yante Ismail, juru bicara UNHCR.

Baca: PM Bangladesh Tuding Myanmar Provokasi Perang Terkait Rohingya

Kondisi kamp pengungsian Rohingya sangat memprihatinkan, basah, berlumpur, dan penuh sesak. Selain itu, mereka kekurangan air bersih dan sanitasi serta toilet yang tidak memadahi. Hal-hal tersebut memicu timbulnya beberapa penyakit, termasuk kolera.

Advertising
Advertising

Kolera membunuh 95 ribu orang setiap tahun dan menjangkiti sekitar 2,9 juta orang di seluruh dunia. Ini adalah infeksi diare akut yang disebabkan oleh menelan makanan atau air yang terkontaminasi yang menyebabkan gejala ringan seperti dehidrasi dan diare.

Penyakit ini sering menyerang daerah-daerah yang mengalami konflik dengan kekurangan sanitasi dan malnutrisi merajalela. Kolera bisa berakibat fatal dalam hitungan jam jika tidak diobati.

Lebih dari setengah juta warga Rohingya telah meninggalkan rumahnya di Rakhine, Myanmar, dalam enam minggu terakhir, dan sekitar 2.000 orang terus datang melintasi perbatasan setiap hari. Mereka terusir gara-gara konflik bersenjata dan tidak ada pengakuan dari Myanmar bahwa mereka merupakan warga Myanmar.

AL JAZEERA | YON DEMA

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

19 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya