Ribuan Orang Desak Pemerintah Bangladesh Persenjatai Rohingya

Sabtu, 7 Oktober 2017 11:42 WIB

Seorang anak pengungsi Rohingya menggendong adiknya saat berada dikamp pengungsian Palang Khali, dekat Cox's Bazar, Bangladesh, 4 Oktober 2017. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan anggota kelompok Islam garis keras Bangladesh mendesak pemerintah memasok senjata kepada pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari Rakhine, Myanmar.

Polisi mengatakan sekitar 15 ribu anggota kelompok radikal Hefazat-e-Islam berdemo di Chittagong, kota kedua terbesar di Bangladesh, pada Jumat, 6 Oktober 2017, untuk memprotes penganiayaan yang dialami etnis minoritas muslim Rohingya pada Jumat, 6 Oktober.

Baca: Bangladesh: Penyelundup Narkoba Manfaatkan Pengungsi Rohingya

"Kami menuntut agar pembantaian Rohingya dihentikan, kami ingin pemerintah melatih dan memberikan senjata kepada Rohingya sehingga mereka dapat membebaskan tanah air mereka," kata juru bicara Hefazat, Azizul Hoque Islamabad, seperti yang dilansir Nattion pada 6 Oktober.

Lebih dari setengah juta etnis Rohingya melarikan diri ke Bangladesh sejak pemberontak Rohingya, ARSA, menyerang beberapa pos jaga polisi sehingga memicu operasi militer tentara Myanmar.

Para demonstran Hefazat-e-Islam menuding militer Myanmar telah melakukan pembantaian etnis Rakhine dan membakar banyak desa.

Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB menggambarkan operasi militer Myanmar sebagai pembersihan etnis, tapi militer Myanmar menyalahkan pemberontak Rohingya.

Baca: Kritik Rohingya, Gelar Ratu Kecantikan Myanmar Dicopot

Masyarakat di kota pelabuhan Chittagong memiliki budaya, agama, dan bahasa yang sama dengan Rohingya. Gambar di media sosial, yang konon menunjukkan pelecehan terhadap minoritas muslim di Myanmar, telah menimbulkan simpati yang kuat di Bangladesh.

Advertising
Advertising

Partai-partai islamis, termasuk Hefazat, telah menggelar beberapa demonstrasi mengenai masalah ini dalam beberapa pekan terakhir beberapa pemimpin radikal telah meminta pemerintah untuk berperang dengan Myanmar guna membebaskan Rohingya dari penganiayaan di Rakhine.

Para ahli mengatakan kelompok ekstremis Bangladesh dapat memanfaatkan situasi tersebut dan menjalin hubungan lebih dekat dengan milisi ARSA.

Situasi buruk Rohingya, minoritas muslim yang dianiaya dan ditolak kewarganegaraannya di Myanmar, telah membangkitkan amarah di dunia Islam, dengan diadakannya demonstrasi di Pakistan, Malaysia, dan Indonesia.

RADIO FREE ASIA | FREE MALAYSIA TODAY | NATION | YON DEMA

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

25 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya