Adik Pembunuh Las Vegas Ingin Kumpulkan dana Rp 13 Miliar

Reporter

Terjemahan

Editor

Budi Riza

Kamis, 5 Oktober 2017 15:37 WIB

Stephen Paddock, pelaku penembakan di Las Vegas. (Courtesy of Eric Paddock via AP)

TEMPO.CO, Jakarta - Adik penembak Las Vegas, Amerika Serikat, Stephen Paddock, Eric Paddock, sedang berusaha menghimpun dana sebesar sekitar 1 juta dollar (setara 13,4 miliar rupiah) untuk membantu para korban penembakan.

Peristiwa penembakan itu terjadi saat konser musik country sedang berlangsung di Las Vegas, Ahad malam, 1 Oktober 2017, waktu setempat. Polisi mengatakan 59 orang meninggal dunia akibat penembakan ini.

Baca: Pacar Tidak Tahu Motif Penembakan di Las Vegas Amerika Serikat

Eric Paddock mengatakan dia menawarkan wawancara eksklusif kepada media tentang almarhum kakaknya dengan imbalan uang.

“Saya ingin mendonasikan uang sebesar 1 juta dollar ini untuk membiayai para korban. Peristiwa ini menyakitkan bagi keluarga saya, saya harus melakukan ini,” kata Eric dalam sebuah wawancara telepon dengan Las Vegas Review Journal.

Advertising
Advertising

Baca: Amerika Serikat dan Korea Utara Mulai Berdialog Langsung

Eric mengatakan dia mengerti kebanyakan organisasasi berita tidak membayar untuk wawancara. Namun dia berharap ada media yang mau mendonasikan uangnya untuk para korban.

Hingga kini, Eric Paddock ini telah melakukan beberapa wawancara dari rumahnya di Orlando, Florida, sejak kakaknya melakukan penembakan di Las Vegas.

Adik Stephen Paddock ini menambahkan dia percaya kekasih kakaknya, Marilou Danley, tidak memiliki hubungan apa-apa dengan aksi penembakan paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat ini.

“Dia (Stephen Paddock) ingin melindunginya (Marilou Danley). Dia mencintainya (Marilou). Dia menyembunyikan hal ini darinya, seolah dia dalam perjalanan menuju neraka. Jika dia dapat berkomplot dan melakukan hal-hal ini, apa yang membuat Anda berpikir dia tidak bisa membohongi pacarnya?” kata Eric.

Marilou Danley sedang berada di Filipina sejak beberapa pekan sebelum penembakan terjadi. Dan pada Selasa 3 Oktober, ia kembali ke Los Angeles, Amerika Serikat, untuk melakukan wawancara dengan agen FBI.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pengacara Marilou Danley di Los Angeles pada Rabu, 4 Oktober 2017, Marilou Danley mengatakan dia tidak tahu menahu tentang rencana kekasihnya Stephen Paddock dan bersumpah akan bekerja sama dengan para penyidik.

Stephen Paddock menewaskan 59 orang dan 500 orang lainnya terluka yang sedang menonton konser musik country dengan 20 orang berada dalam keadaan kritis di rumah sakit. Sebelum dia ditemukan polisi di kamar lantai 32 Hotel Mandala Bay, Stephen telah bunuh diri.

Stephen Paddock menggunakan senapan berkekuatan tinggi dari kamarnya itu untuk menembak kerumuman pengunjung konser yang mencapai 22.000 orang. Menurut laporan media Amerika Serikat, Stephen menggunakan bumper khusus untuk mengubah senapan semiotomatis menjadi senapan otomatis, yang dijual di toko senjata di Amerika Serikat.

LAS VEGAS REVIEW-JOURNAL | DWI NUR SANTI

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

9 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

21 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya