Pengungsi Rohingya Ragu Keselamatannya di Myanmar

Reporter

Terjemahan

Senin, 13 November 2017 15:42 WIB

Sejumlah pengungsi Rohingya beraktifitas di Kamp Pengungsian Ukhia, Cox Bazar, Bangladesh, 28 September 2017. PBB menyatakan jumlah pengungsi Rohinya telah mencapai 480.000 orang sejak konflik di Rakhine berlangsung pada 25 Agustus 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Pengungsi muslim Rohingya di Bangladesh, Selasa, 3 Oktober 2017, mengatakan bahwa mereka ragu atas keselamatannya bila kembali ke Myanmar, meskipun pemerintah menyatakan memberikan jaminan kepada mereka.

Lebih dari setengah juta Rohingya kabur dari Myanmar guna menyelamatkan diri dari kejaran militer di negara bagian Rakhine menyusul kerusuhan 25 Agustus 2017.

Baca: Bangladesh Kembalikan 500 Ribu Pengungsi Rohingya ke Myanmar

Menurut PBB, sejak itu Myanmar melancarkan operasi pembersihan etnis terhadap kaum minoritas muslim Rohingya. PBB menyebut, akibat kerusuhan tersebut lebih dari 400 orang tewas dan satu juta lainnya mengungsi.

Namun tuduhan PBB mengenai pembersihan etnis dibantah Myanmar. Negeri itu berdalih bahwa apa yang dilakukan oleh militer tersebut sebagai upaya menghadapi perlawanan militan Rohignya, kelompok yang disebut sebagai kaum teroris, lantaran menyerang pos pasukan keamanan.

Advertising
Advertising

"Kami akan memverifikasi siapa saja yang boleh kembali kembali ke Myanmar sesuai dengan kesepakatan bersama Bangladesh yang diteken pada 1993," bunyi pernyataan Myanmar.

Baca: Pemulangan Pengungsi Rohingya ke Myanmar Tanpa Libatkan PBB

Bangladesh dan Myanmar, Senin, 2 Oktober 2017, sepakat bekerja sama mengembalikan kembali para pengungsi ke Myamnar namun kesepakatan tersebut diminta oleh pemerintah Myanmar selaras dengan perjanjian 1993.

Banyak pengungsi mencemoh sikap Myanmar.


"Semua yang kami miliki dibakar oleh aparat keamanan Myanmar. Bahkan manusia juga dibakar mereka," kata seorang pengungsi yang menyebut dirinya bernama Abdullah, seraya menolak persayaratan harus memiliki dokumen agar bisa tinggal di Myanmar.


REUTERS | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

1 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

2 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

3 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

5 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

5 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

6 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

8 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

9 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

14 hari lalu

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

15 hari lalu

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.

Baca Selengkapnya