Rohingya Tolak Ikut Verifikasi untuk Pulang ke Myanmar

Selasa, 3 Oktober 2017 13:26 WIB

Sejumlah pengungsi Rohingya beristirahat di atas pasir usai melarikan diri dari Myanmar dengan mengenakan kapal kayu di pantai Shah Porir Dwip, di Teknaf, Bangladesh, 1 Oktober 2017. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Myanmar membawa pulang ratusan ribu pengungsi Rohingya tidak berjalan mulus. Banyak pengungsi Rohingya yang khawatir untuk kembali pulang karena antara lain tidak dapat memenuhi dokumen yang diminta pemerintah Myanmar untuk membuktikan mereka punya hak untuk kembali.

Sejumlah pengungsi Rohingya juga menolak untuk mendaftarkan diri untuk verifikasi sebagai syarat pulang ke Myanmar. Penyebab, mengutip NDTV.COM, 28 September 2017, identitas mereka tidak diakui oleh Myanmar dan pernyataan militer negara itu yang berkukuh Rohingya bukan termasuk etnis Myanmar.

Baca: Pemulangan Pengungsi Rohingya ke Myanmar Tanpa Libatkan PBB

Kementerian Informasi Myanmar melalui akun Facebook resminya menjelaskan, verifikasi akan segera dilakukan. Ada 2 lokasi untuk verifikasi, yakni di desa Taungpyo Latwe untuk Rohingya yang pulang dengan menggunakan jalan raya, dan di desa Naguya untuk mereka yang pulang dengan menyeberangi sungai atau laut.

"Setelah proses verifikasi, pengungsi ditempatkan di desa Dargyizar," kata Win Myat Aye, Menteri Kesejahteraan Sosial, Bantuan, dan Pemukiman Myanmar.

Desa Dargyizar berlokasi di kawasan Maungdaw yang merupakan wilayah yang dilanda konflik berdarah pada 25 Agustus 2017 dan berlanjut dengan operasi militer yang menewaskan ratusan orang dan meluluhlantakkan desa-desa.

Baca: Bangladesh Kembalikan 500 Ribu Pengungsi Rohingya ke Myanmar

Di Dhaka, pemerintah Bangladesh dan Myanmar kemarin, 2 Oktober, sepakat membentuk tim khusus yang bertugas untuk merencanakan pengembalian lebih dari setengah juta pengungsi Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh.

Menteri Luar Negeri Bangladesh Abul Hassan Mahmood Ali mengatakan, ia dan utusan Pemerintah Myanmar Kyaw Tint Swe telah setuju untuk membentuk tim bersama untuk memulangkan para pengungsi Rohingya.

Advertising
Advertising

“Kami menantikan sebuah solusi damai untuk (mengatasi) krisis,” kata Ali, seperti yang dikutip dari Channel News Asia.

Kedua negara sebelumnya juga pernah sepakat dalam rencana pengembalian para pengungsi, namun status warga etnis Rohingya di Myanmar yang menjadi masalah utama tetap belum jelas.

Baca: Pengungsi Rohingya Terus Meninggalkan Desa karena Tidak Aman

Etnis Rohingya ditolak status kewarganegaraanya oleh pemerintah Myanmar dan dianggap sebagai imigran gelap meskipun telah mendiami negara bagian Rakhine selama beratus-ratus tahun. Akibatnya etnis ini termarginalkan dan menjadi subjek kekerasan selama bertahun-tah

Pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi dalam pidatonya bulan lalu mengatakan bahwa pemerintah Myanmar siap untuk memulai proses verifikasi pengembalian pengungsi sesuai perjanjian tahun 1993 bersama Bangladesh. Ia menambahkan pengungsi dari Myanmar akan diterima tanpa ada masalah.

Lebih dari 507.000 warga etnis Rohingya melarikan diri ke Bangladesh sejak Agustus lalu ketika militer Myanmar melancarkan operasi yang disebut pejabat PBB sebagai operasi pembersihan etnis. Pemerintah Myanmar menyangkal dan mengklaim operasi dilancarkan untuk melawan kelompok milisi Penyelamatan Arakan Rohingya, ARSA, yang menyerang 30 pos polisi dan menewaskan belasan polisi pada 25 Agustus.

CHANNEL NEWS ASIA | NDTV | DWI NUR SANTI

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

20 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya