WFP Desak Dunia Internasional Bantu Rohingya

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Senin, 2 Oktober 2017 07:41 WIB

Pengungsi Rohingya Aisha Begum menggendong anaknya Hashina yang baru berusia 4 hari di Kamp Pengungsian Thengkhali, Cox Bazar, Bangladesh, 30 September 2017. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala bantuan pangan Perserikatan Bangsa – Bangsa mendesak dunia internasional untuk meningkatkan jumlah bantuan kemanusian bagi warga etnis Rohingya, yang mengungsi di Bangladesh.

“Bangladesh tidak bisa menangani ini sendirian. Komunitas internasional harus bekerja sama,” kata David Beasly, kepala Program Makanan Dunia PBB, seusai membagikan makanan di kamp pengungsi Kutupalong di dekat daerah Cox Bazar.

Baca: Jawaban Jokowi Soal Langkah Indonesia untuk Rohingya

Ada sekitar lima ratus ribu warga pengungsi yang bedatangan ke Bangladesh sejak 25 Agustus lalu. Ini terjadi karena militer Myanmar menyerang rumah-rumah warga sipil etnis Rohingya di berbagai desa sebagai balasan atas serangan milisi, yang sebelumnya menerang kantor polisi.

David mengatakan WFP membutuhkan dana segera sekitar $75 juta atau sekitar Rp 1 triliun untuk membeli berbagai kebutuhan pokok dalam enam bulan ke depan.

Advertising
Advertising

Baca: Oxfam Myanmar Serukan Akses Bebas untuk Rohingya

“Kami membutuhkan dukungan dari semua negara karena ini untuk bantuan kemanusiaan,” kata David. “Bantuan yang dibutuhkan seperti obat-obatan, nutrisi hingga air bersih dan sanitasi serta tempat tinggal sementara.”

Jika ini tidak segera terpenuhi, David mengaku khawatir akan terjadi bencana kemanusiaan. Saat ini, WFP membagikan sekitar 25 kilogram beras per orang untuk dua pekan selama enam bulan ke depan.

Dunia internasional telah mendesak pemerintah Myanmar untuk segera membuka akses bagi Tim Pencari Fakta PBB dan bantuan kemanusiaan untuk mendatangi lokasi penyerangan militer Myanmar di kawasan negara bagian Rakhine.

Namun sejauh ini, pemerintah Myanmar belum juga merespon permintaan dunia internasional. PBB menyebut tindakan militer Myamar dan kelompok Budha garis keras yang melakukan bumi hangus rumah penduduk etnis Rohingya dan melakukan pembunuhan sebagai "pembersihan etnis yang sangat jelas."

SEATTLE TIMES

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

23 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya