PBB Serukan Penghapusan Total Persenjataan Nuklir

Kamis, 28 September 2017 21:14 WIB

Wapres Jusuf Kalla (tengah) didampingi Menko PMK Puan Maharani (kiri) dan Menlu Retno Marsudi (kanan) memberikan keterangan pers seusai menyampaikan pidato pada sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB ke-72 di New York, Amerika Serikat, 21 September 2017.

TEMPO.CO, New York - Negara-negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyerukan penghapusan total persenjataan nuklir. Mayoritas negara menyatakan prihatin akan terus bertambahnya senjata nuklir dunia, dalam Peringatan Hari Pemusnahan Senjata Nuklir Dunia di Ruang Majelis Umum, Markas Besar PBB, New York, Selasa, 26 September 2017.

“Visi tentang dunia bebas nuklir perlu mendapat dukungan global,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gutteres.

Sekjen PBB juga menekankan bahwa negara pemilik senjata nuklir harus bertanggung jawab merintis jalan menuju penghapusan persenjataan yang berbahaya ini. Dia mendesak negara-negara itu untuk mengambil langkah kongkret sesuai perjanjian non-proliferasi nuklir. “Benar saat ini ada banyak tantangan, tapi itu bukan alasan untuk menghindar dari tanggungjawab bersama untuk menciptakan masyarakat dunia yang lebih damai,” katanya.

Hari Pemusnahan Senjata Nuklir Dunia ditetapkan melalui sebuah resolusi pada Desember 2013 dan diperingati setiap tahun.

PBB telah menginisiasi agenda penghapusan nuklir sejak pululan tahun lalu. Antara lain melalui perjanjian non-proliferasi nuklir yang mulai berlaku pada 1970. Hingga tahun lalu 191 negara sudah menandatanganinya, termasuk negara-negara angota Dewan Keamanan PBB.

Advertising
Advertising

Korea Utara sempat ikut tapi kemudian menarik diri pada 2003. Beberapa negara yang diketahui mengembangkan teknologi nuklir untuk persenjataan dan belum terlibat antara lain Israel, India dan Pakistan.

Meski perjanjian non-proliferasi sudah berjalan hampir setengah abad, persenjataan nuklir di dunia nyatanya tak kunjung berkurang. Menurut catatan PBB, setidaknya masih ada 15.000 senjata nuklir aktif di seluruh dunia saat ini. Terakhir, saling gertak antara Amerika Serikat dan Korea Utara semakin mengkhawatirkan.

Bicara setelah perwakilan Guyana, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, situasi global saat ini jangan sampai menghalangi upaya menghapus persenjataan nuklir dunia. Apalagi, kata dia, persenjataan nuklir sudah bisa diakses oleh kelompok-kelompok teroris.

“Karena itu Indonesia menghimbau negara pemilik persenjataan nuklir dan negara-negara lain yang relevan untuk mengurangi peran nuklir dalam doktrin keamanan nasionalnya,” kata Retno.

Pengurangan ini, menurut dia, akan menjadi langkah awal menuju penghapusan total persenjataan nuklir. “Sebagai kandidat anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020, dan sebagai partner sejati untuk upaya perdamaian dunia, Indonesia menegaskan pentingnya pertimbangan kemanusiaan dalam upaya pelucutan nuklir,” kata Menlu RI.

Sebelumnya, pada 20 September lalu, sebanyak 50 negara termasuk Indonesia telah menandatangi perjajian untuk penghapusan dan pelarangan persenjataan nuklir. Dua negara, Vatikan dan Guyana telah meratifikasinya.

“Perjanjian ini merupakan langkah penting menuju dunia yang bebas dari persenjataan nuklir,” kata Beatrice Fihn, direktur eksekutif kampanye international untuk penghapusan persenjataan nuklir, dalam penandatanganan tersebut.

PHILIPUS PARERA

Berita terkait

Israel Mau Pakai Bom Nuklir di Gaza, Menlu Retno Minta Kiriman Senjata Dihentikan

27 Februari 2024

Israel Mau Pakai Bom Nuklir di Gaza, Menlu Retno Minta Kiriman Senjata Dihentikan

Menlu Retno kembali bersuara keras menentang agresi militer Israel di Gaza. Ia mengecam rencana penggunaan senjata nuklir oleh Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Dituduh AS, Rusia Bantah Kembangkan Senjata Nuklir di Luar Angkasa

16 Februari 2024

Dituduh AS, Rusia Bantah Kembangkan Senjata Nuklir di Luar Angkasa

Kremlin menolak tudingan Amerika Serikat (AS) bahwa Rusia sedang mengembangkan kemampuan senjata nuklir di luar angkasa.

Baca Selengkapnya

AS Was-was, Rusia Disebut Kembangkan Senjata Nuklir di Ruang Angkasa

15 Februari 2024

AS Was-was, Rusia Disebut Kembangkan Senjata Nuklir di Ruang Angkasa

Rusia disebut sedang mengembangkan sistem nuklir anti-satelit di ruang angkasa.

Baca Selengkapnya

Belanja Militer Global 2023 Melonjak Hingga US$2,2 triliun

14 Februari 2024

Belanja Militer Global 2023 Melonjak Hingga US$2,2 triliun

Belanja militer akan meningkat pada 2024 seiring dengan perang Israel di Gaza, konflik Rusia Ukraina, dan ketegangan di Indo-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Korut Makin Gila, Uji Coba Senjata Nuklir Bawah Air untuk Protes AS Cs

19 Januari 2024

Korut Makin Gila, Uji Coba Senjata Nuklir Bawah Air untuk Protes AS Cs

Korut melakukan uji coba senjata nuklir bawa air untuk memprotes latihan perang yang dilakukan oleh Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

9 Negara yang Memiliki Senjata Nuklir Terbanyak di Dunia, Rusia Pertama!

8 Januari 2024

9 Negara yang Memiliki Senjata Nuklir Terbanyak di Dunia, Rusia Pertama!

Daftar negara yang memiliki senjata nuklir terbanyak di dunia

Baca Selengkapnya

6 Negara Asia yang Memiliki Senjata Nuklir, Ada Indonesia?

5 Januari 2024

6 Negara Asia yang Memiliki Senjata Nuklir, Ada Indonesia?

Daftar negara Asia yang memiliki senjata nuklir, dengan jumlah terbanyak mencapai 5.889 hulu ledak

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Perintahkan Tentara Korea Utara Siap Perang Lawan AS

1 Januari 2024

Kim Jong Un Perintahkan Tentara Korea Utara Siap Perang Lawan AS

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyatakan negaranya harus siap menghadapi ancaman perang yang bisa terjadi kapan saja.

Baca Selengkapnya

2024, Korea Utara akan Luncurkan Tiga Satelit Mata-mata Baru

31 Desember 2023

2024, Korea Utara akan Luncurkan Tiga Satelit Mata-mata Baru

Korea Utara berjanji meluncurkan tiga satelit mata-mata baru, membuat drone militer, dan meningkatkan persenjataan nuklirnya pada 2024.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Adakan Rapat Partai Menjelang Tahun Baru

27 Desember 2023

Kim Jong Un Adakan Rapat Partai Menjelang Tahun Baru

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mencatat kemajuan di berbagai bidang ketika membuka rapat penting Partai Pekerja Korea menjelang akhir tahun.

Baca Selengkapnya