Siap Perang, 4,7 Juta Warga Korea Utara Daftar Militer

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Jumat, 29 September 2017 06:45 WIB

Presiden Korea Utara Kim Jong un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. latimes.com

TEMPO.CO, Pyongyang - Korea Utara mengklaim 4,7 juta warganya telah mengajukan diri untuk bergabung atau masuk daftar di militer sejak pemimpin Kim Jong Un mengancam untuk "menjinakkan" Presiden Trump "dengan api" pekan lalu.

Seperti yang dilansir USA Today pada 28 September 2017, jutaan pria muda dan 1,22 juta wanita mengatakan mereka ingin mendaftar untuk melawan Amerika Serikat sejak Jumat pekan lalu.

Baca: AS Ucapkan Terima Kasih Cina Dukung Sanksi PBB ke Korea Utara

Pyongyang sebelumnya mengklaim bahwa warga Korea Utara secara sukarela bergabung dengan militer sebagai bagian dari kampanye propaganda untuk meningkatkan solidaritas.

Cina, sekutu Pyongyang yang paling penting, pada hari Kamis memerintahkan perusahaan Korea Utara di negara tersebut dan usaha patungan dengan perusahaan Cina untuk menutup dalam waktu 120 hari setelah diterimanya sanksi terakhir PBB pada 12 September.

Dewan Keamanan PBB memberikan suara bulat untuk melarang ekspor tekstil Korea Utara dan pasokan bahan bakar minyak mengikuti uji coba nuklir keenam Korea awal bulan ini.

Pendaftaran militer Korea Utara terjadi setelah Kim mengeluarkan sebuah pernyataan pada peringatan Jumat: "Saya pasti akan dan pasti menjinakkan Amerika dengan api.

Advertising
Advertising

Pemimpin Korea Utara berbicara setelah Trump mengatakan kepada Majelis Umum PBB di New York bahwa jika "dipaksa untuk membela diri atau sekutunya, kita tidak punya pilihan selain menghancurkan Korea Utara secara total."

Dalam perkembangan terbaru terkait krisis nuklir Pyongyang, Malaysia melarang warganya melakukan perjalanan ke Korea Utara sampai pemberitahuan lebih lanjut pada hari Kamis, 28 September 2017. Pengumuman sebagai tanggapan atas uji coba rudal Pyongyang yang baru-baru ini. Malaysia adalah satu dari sedikit mitra diplomatik negara komunis itu.

Larangan Malaysia terjadi di tengah meningkatnya tekanan diplomatik terhadap Korea Utara, setelah negara tersebut meluncurkan dua rudal balistik antar benua, menerbangkan rudal kelas menengah ke atas Jepang dan melakukan uji coba nuklir keenam dan terbesarnya pada 3 September 2017.

USA TODAY | YON DEMA

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya