AS Ucapkan Terima Kasih Cina Dukung Sanksi PBB ke Korea Utara

Reporter

Budi Riza

Editor

Budi Riza

Kamis, 28 September 2017 14:33 WIB

Presiden Korea Utara Kim Jong un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. latimes.com

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson, mengunjungi Cina pada pekan ini untuk membicarakan sejumlah hal termasuk krisis Semenanjung Korea, yang terjadi karena pengembangan senjata nuklir Korea Utara.

Kunjungan yang dilakukan Tillerson ini bertepatan dengan meningkatnya ketegangan Amerika Serikat dengan Korea Utara. Menurut seorang Profesor dari China Foreign Affairs University, Su Hao, isu tentang Korea Utara akan menjadi prioritas utama dalam dalam kunjungan Tillerson kali ini.

Baca: Korea Utara: Presiden Donald Trump Deklarasikan Perang

“Situasi saat ini sudah jauh berbeda dengan saat terakhir kali dua presiden itu bertemu pada April lalu dan resiko perang meningkat secara signifikan, Cina dan AS harus memiliki konsensus solusi baik dengan menggunakan paksaan maupun cara damai. Dan juga, jika saja terjadi situasi darurat, bagaimana cara mengatasinya,” kata Su Hao. “Beijing sangat ingin menjamin keseimbangan hubungan Cina – AS selama masa jabatan (Presiden Donald) Trump.”
Baca: Amerika Serikat Siapkan Serangan Militer ke Korea Utara
Su Hao mengatakan Tillerson mungkin juga akan membicarakan Kongres Partai Komunis, yang akan digelar pada 18 Oktober dengan agenda penggantian pimpinan partai.

Heather Nauert, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, mengatakan keputusan Cina untuk menerapkan sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Korea Utara sebagai sebuah tindakan yang signifikan. Dia mengatakan Cina mengambil keputusan sangat besar ke arah yang tepat. “Kami ingin berterima kasih kepada Cina atas langkah-langkah yang tepat yang telah diambil,” kata Nauert kepada pers, Selasa, 26 September 2017.

Hubungan Cina dan Amerika Serikat sempat mengalami ketegangan karena kritik yang disampaikan Trump. Trump mengkritik praktek perdagangan Cina dan Korea Utara dan menuntut Beijing melakukan tindakn lebih keras terhadap Korea Utara. Ini membuat Cina khawatir jaringan perbankannya bakal terkena sanksi AS. Ini membuat Cina segera menghentikan hubungan perbankan dengan Korea Utara.

Advertising
Advertising

Tillerson dijadwalkan mengunjungi Cina dari Kamis Sabtu, yang merupakan kunjungan keduanya di negara itu, sebagai lanjutan dari kunjungan Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross sejak awal pekan di Cina. Saat itu Ross meminta pemerintah Cina menjamin perlakuan seimbang terhadap perusahaan AS yang berbisnis di Cina.

Nauert menyatakan bahwa pertemuan tersebut juga akan menentukan agenda dasar terkait kunjungan Donald Trump ke Cina pada November mendatang. Presiden AS dan Cina bertemu di Mar-a-Lago estate milik Trump pada April lalu. Baru-baru ini Trump memuji dan berterima kasih pada Cina yang menghentikan transaksi perbankan dengan Korea Utara.

KISTIN SEPTIYANI

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya