Indonesia Serahkan Instrumen Ratifikasi Konvensi Minamata

Reporter

Yudono Yanuar

Editor

Budi Riza

Sabtu, 23 September 2017 17:52 WIB

Presiden Tandatangani UU Konvensi Minamata Mengenai Merkuri

TEMPO.CO, New York --- Mewakili pemerintah Republik Indonesia, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyerahkan instrumen ratifikasi Pemerintah RI atas Konvensi Minamata kepada Miguel de Serpa Soares, Legal Councel Perserikatan Bangsa Bangsa, Under-Secretary-General. Penyerahan dokumen tersebut dilakukan di Treaty Area, lantai dasar Markas Besar PBB di New York, Jumat 22 September 2017.

"Ini wujud komitmen Pemerintah RI untuk melindungi masyarakat dari bahaya pencemaran merkuri sekaligus penegasan komitmen pencapaian tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030," ujar Retno usai acara. Dengan demikian Indonesia kini terikat aturan-aturan dalam Konvensi menyangkut penggunaan merkuri.

Baca: Indonesia Segera Kedatangan Dua Giant Panda dari Cina

Konvensi Minamata bertujuan membatasi penggunaan Merkuri, diluncurkan di Kumamoto, Jepang pada 10 Oktober 2013. Indonesia merupakan satu dari 92 negara penandatangan awal konvensi itu. Sampai saat ini penanda tangan konvensi sudah mencapai 128 negara. Sejak 16 Agustus lalu, tepat 90 hari setelah PBB menerima instrumen ratifikasi negara ke-50, Rumania, Konvensi Minamata mulai berlaku.

Baca: Indonesia Tawarkan Formula 4+1 Bantu Rohingya di Rakhine

Advertising
Advertising

Indonesia negara ke-79 yang meratifikasi konvensi ini, melalui Undang-Undang No. 11 Tahun 2017 yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada 20 September lalu. Aturan ini kemudian diundangkan dalam Lembaran Negara no. 209 Tahun 2017. Minamata merupakan merupakan penyakit syarat yang disebabkan oleh konsumsi merkuri atau air raksa (Hg). Sindrom ini mula-mula ditemukan pada tahun 1956 di kota Minimata di barat daya Pulau Kyusu, Jepang. Penderita mengalami lumpuh syaraf, gangguan penglihatan, panas tinggi, hingga koma dan meninggal. Belakangan diketahui penyakit itu disebabkan oleh konsumsi ikan yang tercemar merkuri di Teluk Minamata. Sebanyak 900 orang meninggal dan 2.265 dinyatakan terkena dampak langsung dari racun Merkuri di daerah itu.

Menurut Retno, selanjutnya pemerintah akan lebih ketat mengatur peredaran dan pemanfaatan merkuri. Di Indonesia penggunaan merkuri secara serampangan masih banyak terjadi, terutama dalam penambangan skala kecil dan industri.

Lembaga PBB yang bergerak di bidang lingkungan, UNEP (United Nation Environment Programme), menggolongkan merkuri sebagai ‘global threat to human and environmental health’ karena sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Rencananya pada 24-29 September nanti UNEP akan menggelar konferensi pertama antarnegara-negara peserta Konvensi, termasuk Indonesia, di Jenewa, Swiss.

PHILIPUS PARERA

Berita terkait

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

3 jam lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

1 hari lalu

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

Lebih dari 20 orang yang diyakini anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) telah ditangkap polisi Malaysia.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

2 hari lalu

Indonesia Kutuk Blokade Bantuan Kemanusiaan Gaza oleh Warga Israel

Indonesia mengecam perintangan pengantaran bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional untuk masyarakat Palestina di Gaza oleh warga Israel

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

3 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

5 hari lalu

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Mengapa Aurora Tidak Terlihat di Wilayah Indonesia?

5 hari lalu

Mengapa Aurora Tidak Terlihat di Wilayah Indonesia?

Kemungkinan terjadinya aurora di langit Indonesia sangat rendah karena berada di sekitar khatulistiwa,

Baca Selengkapnya

Ibu Kota Nusantara, Wajah Baru Indonesia Menyongsong Era Global

6 hari lalu

Ibu Kota Nusantara, Wajah Baru Indonesia Menyongsong Era Global

Pembangunan tahap pertama IKN Nusantara mencapai 80,82 persen. Klaster pendidikan untuk mendukung kebutuhan pertumbuhan dan inovasi dalam klaster ekonomi di masa depan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

6 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

6 hari lalu

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

Indonesia mendorong pemberian hak-hak istimewa bagi Palestina dalam Sidang Darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya