TEMPO Interaktif, Kota Gaza: Kelompok Hamas dan Fatah baku tembak di Kota Gaza hari ini, tak lama setelah Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyah menerima pengunduran diri Menteri Dalam Negeri Hani al-Qawasmeh. "Saya membenarkan bahwa Perdana Menteri Haniyah telah menerima pengunduran diri Menteri Dalam Negeri," kata Menteri Informasi Mustafa Barghuti. Qawasmeh, anggota independen dalam kabinet itu, mengajukan pengunduran diri dua pekan lalu sebagai protes atas situasi keamanan yang memburuk di Gaza. Haniyah mencoba membujuknya agar tak mundur dari kabinet, tapi gagal."Dia meminta otoritas lebih banyak, tapi tak diberi. Dia juga tak diberi tahu soal penerjunan ratusan anggota pasukan di Gaza pekan lalu. Itulah sebabnya, dia mundur," kata Hamad. Adapun baku tembak kelompok Hamas dan Fatah terjadi di dekat markas Tentara Keamanan Nasional, yang mendukung Fatah. Tentara bertopeng hitam langsung menjaga ketat gedung mereka sesaat setelah baku tembak pecah. Belum diketahui berapa korban yang jatuh di dekat markas tentara itu. Namun, sudah 6 orang tewas dan 52 orang luka-luka dalam bentrokan Hamas-Fatah di Gaza dalam 24 jam terakhir. Bentrokan dua kubu yang bermusuhan itu bermula dari tertembaknya Baha Abu Jarab, komandan Brigade Martir Al-Aqsa dari kubu Fatah, dan sopirnya dalam sebuah penyergapan pada Ahad lalu. Fatah menuduh para pendukung Hamas sebagai pelaku penembakan itu.Meski gencatan senjata telah disepakati pada Ahad tengah malam, baku tembak masih terjadi. Palestina kembali membara.l AFP | AP | BBC | IWANK
Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan
18 September 2017
Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan
Hamas menerima persyaratan damai yang ditawarkan kepala gerakan Fatah sekaligus Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, untuk mengakhiri dua pemerintahan di Palestina.