TEMPO.CO, Dubai - Pangeran Alwaleed bin Talal, pengusaha kaya raya asal Arab Saudi, menyebut bahwa Donald Trump sebagai aib bagi Amerika Serikat setelah seruannya melarang orang-orang Islam masuk ke negara itu. Ia juga menuntut bakal calon presiden dari Partai Republika itu mundur dari keikutsertaannya dalam pemilihan presiden AS.
BACA: Usai Larang Muslim, Donald Trump 'Main Api' dengan Inggris
Trump memicu kegaduhan internasional ketika berkomentar atas merespons terkait kasus penembakan mematikan pekan lalu di California, Amerika Serikat, oleh sepasang muslim. Oleh pihak berwenang keduanya dikatakan bertindak radikal. "Anda adalah aib tidak hanya bagi GOP tetapi bagi semua Amerika," kata Alwaleed dalam Twitter-nya. GOP merujuk pada Grand Old Party, julukan bagi Partai Republik.
Dalam beberapa jam, balasan dari Trump muncul melalui Twitter-nya. "Pangeran @Alwaleed_Talal yang bebal ingin mengendalikan para politisi AS dengan uang ayah," katanya. "Tak bisa ketika saya terpilih." Komentar Trump sudah mengganggu bisnisnya di Timur Tengah dengan rantai utama toko serba ada menghentikan penjualan lampu dan cermin.
BACA: Pangeran Saudi dan Donald Trump Perang Mulut di Twitter
Beberapa waktu yang lalu, Trump menyerukan warga memantau masjid dan melarang umat Islam memasuki Amerika. "Kita perlu menutup total pintu masuk bagi muslim ke Amerika sampai perwakilan negara mengetahui apa yang sedang terjadi," katanya. Pernyataan menjadi yang paling provokatif selama kampanye pencalonannya sebagai Presiden AS.
Sebelumnya, pernyataan Trump juga mengundang kecaman dari kandidat presiden Amerika Serikat asal Partai Demokrat, Hillary Clinton. Ia mengatakan candaan Donald Trump yang melarang muslim datang ke Amerika sudah kelewat batas. "Anda tahu, saya harus mengatakan saya tidak lagi berpikir bahwa dirinya adalah seseorang yang lucu," kata Clinton kepada jurnalis kantor berita NBC.
ANTARANEWS.COM
GEGER NIKITA MIRZANI
Prostitusi Artis: Nikita dan Puty Tentukan Tarif Sendiri
PROSTITUSI ARTIS: Nikita Mirzani Curhat, Nangis Ingat Anak