TEMPO.CO, Bangkok - Polisi Thailand mengklaim mencapai kemajuan dalam upaya mengidentifikasi perancang serangan bom 17 Agustus 2015 lalu, setelah menahan seorang pria yang mengaku berada di tempat kejadian dan sidik jarinya cocok dengan yang terdeteksi dalam kamar tersangka pembom itu.
Pria yang belum diverifikasi identitasnya itu ditahan kurang satu kilometer dari perbatasan Kamboja, 3 September 2015.
Pria itu memberitahu polisi dia bukan pembom yang diburu, tetapi mengaku berada di daerah tersebut ketika ledakan yang membunuh 20 orang itu.
"Memang biasalah tersangka akan menyangkalnya. Tapi, kami akan melanjutkan penyelidikan. Saat ini, kami sudah mencapai kemajuan 70 persen dalam menyelidiki kasus ini," katanya seperti yang dilansir Reuters pada 3 September 2015.
Tersangka tersebut menetap di daerah Nong Chok di Bangkok, sama dengan pria yang ditahan dalam penggerebekan yang menemukan puluhan paspor palsu, bahan untuk membuat ledakan, termasuk TNT, C4 dan baja, Sabtu pekan lalu.
Juru bicara polisi Prawut Thawornsiri mengatakan, sidik jari tersangka terbaru itu sama dengan yang ditemukan pada bahan peledak yang disita.
"Dia mungkin orang yang membawa bom itu keluar dari kamar atau membawanya ke lokasi kejadian," kata Prawut.
Sebelumnya, polisi hanya mengandalkan video yang menunjukkan seorang pria berbaju kuning meninggalkan ransel di Kuil Erawan sesaat sebelum ledakan.
REUTERS|YON DEMA