TEMPO.CO, Damaskus - Kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menculik puluhan keluarga Kristen setelah mereka menguasai kota strategis di Provinsi Horn, Suriah. Mereka dianggap kafir.
Organisasi pemerhati hak asasi manusia berbasis di London, Syrian Observatory for Human Rights, mengatakan, sedikitnya 230 orang diculik termasuk puluhan warga Kristen. "Beberapa di antaranya diambil dari sebuah gereja di Qaryatain," kata Observatory.
Qaryatain adalah sebuah kota yang dikuasai oleh ISIS Kamis malam waktu setempat, 6 Agustus 2015, setelah terjadi adu tembak senjata dengan pasukan pemerintah Suriah. Kawasan ini dekat dengan sebuah jalan yang menghubungkan kota tua Palmyra dengan pegunungan Qalamoun, berbatasan dengan Libanon.
Menurut Observatory, ISIS juga membunuh sejumlah umat agama minoritas dan kaum muslim Sunni yang tidak mendukung berdirinya kekhalifahan. "Mereka menganggap umat Kristen sebagai kafir," kata Observatory.
Februari 2015, kelompok garis keras jihadis menculik sedikitnya 250 warga Kristen Assyria, sebagian besar korban penculikan itu terdiri dari anak-anak dan perempuan. Penculikan itu berlangsung ketika mereka menyerbu sejumlah desa di sebelah utara Suriah.
REUTERS | CHOIRUL AMINJUDDIN