TEMPO.CO , Jakarta: Dewan kota Paris telah menyetujui pembangunan gedung pencakar langit tertinggi dalam 42 tahun terakhir. Menurut laporan Independent, gedung bernama Herzog & de Meuron's Tour Triangle menuai kontroversi karena perbedaan pendapat antara dewan kota dengan wali kota Paris.
Gedung dengan bahan utama kaca yang berbentuk segitiga ini sebelumnya ditolak oleh dewan pada November lalu. Namun keputusan itu ditentang Wali kota Paris Anne Hidalgo dengan alasan pengambilan keputusan di dewan tidak sah karena pengaruh partai dalam prosesnya.
Baca juga:
Inilah Bukti Margriet Lebih Suka Kucing Ketimbang Angeline
Merasa Dikecoh Putri Magriet, Ini Sosok Christopher Burns
Menara setinggi 42 lantai ini akan mencapai 590 kaki atau 180 meter, masih di bawah ketinggian Menara Eiffel yang tingginya mencapai 324 meter. Terakhir kali gedung pencakar langit yang dibuat di Prancis adalah Tour Montparnasse yang berdiri setinggi 231 meter yang rampung pada 1973.
Meski pembangunannya mengundang kontroversi, Tour Triangle bukanlah satu-satunya gedung raksasa yang sedang dibangun. Palais de Justice, gedung pengadilan rancangan arsitek yang terkenal Renzo Piano dengan ketinggian 160 meter juga dalam tahap konstruksi. Pada 2017 nanti diperkirakan gedung tersebut selesai dibangun.
Dalam situs Herzog & Meuron, konstruktor menyatakan bayangan yang timbul dari pendirian gedung ini akan lebih sedikit ke penduduk sekitar karena bentuk bangunannya yang segitiga. Volume bangunan yang padat dan sederhana juga akan mengurangi dampak buruk gedung itu ke lingkungannya.
Menara yang pembangunannya bernilai Rp8,13 triliun akan memiliki 120 kamar hotel bintang empat, sebuah restoran panoramik, ruang-ruang kebudayaan publik, pusat kesehatan, dan 7 hektare perkantoran.
ARCHITECTURAL DIGEST- BINTORO AGUNG S
Baca juga:
Awas, Ada Klorin di Pembalut Wanita , Ini Daftar Mereknya
Martunis Aceh, Anak Angkat Ronaldo, Mulai Betah di Portugal