Militer Vs ISIS, Sekitar 2.000 Warga Sipil Terjebak di Marawi

Reporter

Editor

Elik Susanto

Minggu, 28 Mei 2017 23:13 WIB

Asap mengepul di belakang sebuah masjid di lingkungan perumahan di Kota Marawi karena pertempuran antara tentara pemerintah dan kelompok militan Maute, di Filipina selatan, 28 Mei 2017. Reuters/Erik De Castro

TEMPO.CO, Manila - Juru bicara Komite Manajemen Krisis Provinsi Marawi, Zia Alonto Adiong, mengatakan sekitar 2.000 penduduk mengungsi akibat pertempuran antara militer dan kelompok Maute yang berafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pecah. Para pengungsi ini dikabarkan masih terjebak di dalam wilayah yang tengah dikuasai kelompok militan.


"Mereka mengirimi kami pesan teks, menghubungi hotline kami, meminta kami untuk mengirim tim penyelamat, tapi kami tidak bisa pergi ke daerah yang tidak dapat diakses," kata Adiong dikutip dari Inquirer.net, Minggu, 28 Mei 2017.

Baca: Pemerintah Indonesia Antisipasi Larinya ISIS dari Filipina

Adiong menuturkan, warga sipil tersebut dalam kondisi memprihatinkan lantaran kehabsan makanan. Mereka juga takut terkena serangan udara dari pihak militer. “Mereka ingin pergi,” ujarnya.

Juru bicara militer, Brigadir Jenderal Restituto Padilla, mengatakan pihaknya mulai mengintensifkan serangan di beberapa wilayah di Marawi sejak akhir pekan ini. "Semaksimal mungkin kami ingin menghindari kerusakan tambahan. Para pemberontak ini memaksa pemerintah bersembunyi dan bertahan di dalam rumah-rumah pribadi, gedung pemerintah dan fasilitas lainnya," kata Padilla.

Baca juga: Wiranto: Ada Indikasi Marawi Dijadikan Lokasi Konvergensi ISIS


Sikap militan yang menolak menyerah membuat militer memutuskan untuk menggencarkan serangan udara. "Untuk membersihkan kota dan membawa pemberontak ini ke akhir mereka yang lebih cepat,” tuturnya.

Akibat pertempuran ini, sekitar seratus orang termasuk 19 warga sipil tewas dalam sepekan. Adu senjata meningkat setelah 8 warga sipil ditemukan tewas dan dibuang ke jurang. Menurut keterangan polisi, para korban itu merupakan tukang kayu yang mencoba melarikan diri.

Konflik bersenjata ini dimulai saat puluhan orang bersenjata mengamuk di seluruh Marawi sebagai tanggapan atas upaya pasukan pemerintah menangkap Isnilon Hapilon, seorang militan veteran Filipina yang dianggap sebagai pemimpin lokal ISIS. Akibat pertempuran ini Presiden Rodrigo Duterte menyatakan keadaan darurat militer di Marawi

INQUIRER | AHMAD FAIZ

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

21 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

30 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

31 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

33 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

33 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

34 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

34 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

34 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya