TEMPO Interaktif, London: Sekitar 200 juta penduduk dunia terancam menjadi pengungsi akibat pemanasan suhu global. Soalnya, daerah-daerah yang mereka tinggali bakal dibekap kemarau atau banjir. Peringatan itu tertuang dalam laporan yang dibuat ekonom Inggris Sir Nicholas Stern yang dirilis Selasa (31/10). "Saat ini sudah jelas besarnya bahaya yang akan terjadi," kata Stern dalam laporannya setebal 700 halaman yang berbarengan dengan keluarnya data bikinan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menunjukkan kecenderungan naiknya emisi gas rumah kaca. "Kita juga tahu kapan dan bagaimana mesti bertindak."Menurut Stern, kenaikan suhu global bisa menekan pertumbuhan ekonomi dunia sampai 20 persen. Tapi kalau segera diambil tindakan biayanya cuma satu persen dari produk domestik bruto global. "Kita punya waktu dan ilmu untuk bertindak sekuat tenaga dan secepat mungkin," ujarnya.Perdana Menteri Inggris Tony Blair mengatakan laporan Stern itu menunjukkan bukti-bukti ilmiah tentang kenaikan suhu global sangat banyak dan akibatnya sangat berat. "Kalau tidak diambil tindakan boleh dibilang bakal terjadi bencana besar," katanya. "Dunia tidak bisa lagi berdiam diri harus segera bertindak."BBC | SS KURNIAWAN