Presiden Turki Erdogan Minta Warga Muslim Tak Ikut KB  

Reporter

Rabu, 1 Juni 2016 03:16 WIB

Seekor belibis hinggap di atas kepala Presiden Turki, Tayyip Erdogan saat sedang mengunjungi sebuah fasilitas dari Kementerian Kehutanan dan Pengelolaan Air di Rize, Turki, 14 Agustus 2015. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuai kritik dari sejumlah aktivis hak perempuan setelah mengimbau umat Islam tak ikut serta dalam program pengendalian keturunan alias keluarga berencana (KB).

Dalam pidatonya di Istanbul yang disiarkan langsung media setempat, Erdogan meminta keluarga muslim tak membatasi jumlah keturunan. “Saya katakan jelas, kita perlu tingkatkan jumlah keturunan kita,” ucap Erdogan, seperti dilansir laman Guardian, Senin, 30 Mei 2016.

Mantan Perdana Menteri Turki ini mengatakan sudah menjadi tanggung jawab para ibu di Turki untuk menjaga angka pertumbuhan penduduk, yang notabene sudah meningkat hingga 1,3 persen selama beberapa tahun terakhir.

"Orang-orang bicara soal pengendalian kelahiran, soal KB. Tidak ada keluarga muslim yang bisa memahami dan menerima hal itu. Ini semua sudah digariskan oleh Tuhan dan jadi tugas utama para ibu,” ujarnya

Dikutip dari Guardian, Erdogan dan Emine, istrinya, memiliki dua putra dan dua putri. Bulan ini, Presiden menghadiri pernikahan putri bungsunya, Sumeyye, dengan seorang pengusaha industri pertahanan bernama Selçuk Bayraktar. Putri Sulung Erdogan, Esra, pun sudah berkeluarga dan memiliki tiga anak.

Pernyataan Presiden Turki pertama yang dipilih oleh rakyat itu dikecam karena dianggap menghina hak umat muslim.

Aktivis lokal, salah satunya dari kelompok Platform to Stop Violence Against Women, menyebut opini Erdogan kuno dan berbau abad pertengahan. "Kami akan melindungi hak-hak kami," tutur kelompok tersebut lewat kicauan di Twitter, Senin, 30 Mei 2016.

Berdasarkan statistik lokal, angka populasi warga negara Turki pada 2015 meningkat menjadi 78,7 juta jiwa, jauh beda dengan tahun 2000 saat jumlahnya tak lebih dari 68 juta jiwa.

Erdogan, yang menjadi presiden sejak 2014, pernah dikritik karena menolak konsep kesetaraan gender. Komentarnya soal KB di Turki ini bukan yang pertama. Dua tahun lalu, dia sempat menyatakan program tersebut adalah suatu penghianatan karena menghambat pergantian generasi.

THE GUARDIAN | CNN | YOHANES PASKALIS




Berita terkait

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

36 menit lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

4 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

7 jam lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

3 hari lalu

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

8 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

8 hari lalu

Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

Selain memahami bahaya persalinan, ibu hamil juga harus menyiapkan keperluan untuk membantu lancarnya proses kelahiran.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

15 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

16 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

16 hari lalu

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.

Baca Selengkapnya

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

18 hari lalu

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut

Baca Selengkapnya