Panama Papers: Pembocor Data Mossack Fonseca Angkat Bicara  

Sabtu, 7 Mei 2016 06:44 WIB

Kantor firma hukum Mossack Fonseca terlihat di Panama City, 4 April 2016. Sekitar 800 nama pebisnis dan politikus Indonesia termasuk dalam daftar klien Mossack Fonseca. Mereka masuk dalam daftar itu karena pernah menyewa Mossack Fonseca untuk mendirikan perusahaan di yuridiksi bebas pajak di luar negeri (offshore). REUTERS/Carlos Jasso

TEMPO.CO, Berlin - Sumber tak dikenal di balik kebocoran data Panama Papers berbicara untuk pertama kalinya. Dalam manifesto sepanjang 1.800 kata, John Doe mengungkapkan bahwa ia bukan agen mata-mata maupun untuk pemerintah. Ia menegaskan bahwa pembocoran dokumen Panama Papers murni untuk memprotes ketaksetaraan dan ketakadilan pendapatan (income inequality) di dunia.

Panama Papers merupakan dokumen terbesar yang pernah dirilis sampai saat ini, yang berisi data rahasia perusahaan-perusahaan offshore dan orang-orang yang berada di belakangnya. Bocoran dari firma hukum Mossack Fonseca yang dimuat serentak di seluruh dunia sejak awal April 2016 lalu berisikan informasi mengenai lebih dari 200 ribu perusahaan cangkang di lebih dari 21 negara suaka pajak, mulai Hong Kong hingga Nevada di Amerika Serikat.


Baca juga:
Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Gadis C`antik Tewas Disambar Kereta, Selfie Maut Tetap Marak


Dalam manifestonya, sang whistleblower alias pembocor yang hanya dikenal dengan julukan John Doe ini menegaskan bahwa dia siap bekerjasama dengan para penegak hukum. “Langkah ICIJ untuk tidak memberikan dokumen secara langsung kepada lembaga penegak hukum adalah langkah yang benar, tapi saya siap bekerja sama dengan penegak hukum sejauh yang saya bisa," tulisnya.

John juga meminta pemerintahan di seluruh dunia untuk lebih melindungi para pembocor yang mengungkap skandal demi kepentingan orang banyak. Dia mencontohkan pembocor dokumen intelijen Amerika Serikat, Edward Snowden, yang kini terdampar di Moscow, Rusia. Juga Bradley Birkenfeld yang dipenjara setelah membocorkan data tentang nasabah bank UBS di Swiss. Antoine Deltour saat ini diadili karena membocorkan dokumen Luxemburg Leaks. "Masih ada banyak lagi yang bernasib seperti mereka," kata John.

The International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) akan merilis dokumen milik firma hukum asal Panama, Mossack Fonseca, pada 9 Mei mendatang, tepatnya pada pukul 14.00 waktu Washington, DC, Amerika Serikat. Panama Papers itu akan dirilis di situs ICIJ yang beralamat www.offshoreleaks.icij.org. Dokumen ini akan melengkapi database yang sudah ada sebelumnya yakni dokumen Offshore Leaks milik ICIJ pada 2013.

MAYA AYU PUSPITASARI |BBC

Baca juga:

Inilah 5 Hal yang Amat Mengerikan di Balik Tragedi Yuyun dan Feby
Pembunuhan Feby UGM: Ada 56 Adegan, Pelaku Sempat Berdoa

Berita terkait

Persidangan Panama Papers Dimulai Delapan Tahun setelah Skandal Pajak Terungkap

23 hari lalu

Persidangan Panama Papers Dimulai Delapan Tahun setelah Skandal Pajak Terungkap

Sekitar 27 orang akan diadili pada Senin 8 April 2024 atas tuduhan pencucian uang sehubungan dengan skandal penghindaran pajak Panama Papers.

Baca Selengkapnya

KPK Malaysia Perintahkan Putra Mahathir Mohamad Laporkan Asetnya

19 Januari 2024

KPK Malaysia Perintahkan Putra Mahathir Mohamad Laporkan Asetnya

Pengusaha Mirzan Mahathir, putra mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, diperiksa KPK Malaysia terkait laporan Pandora dan Panama Papers

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Johnny Plate, Tersangka Kasus Korupsi BTS, Pernah jadi Resimen Mahasiswa hingga Terjerat Skandal ...

17 Mei 2023

Rekam Jejak Johnny Plate, Tersangka Kasus Korupsi BTS, Pernah jadi Resimen Mahasiswa hingga Terjerat Skandal ...

Kejagung menetapkan Menkominfo Johnny Plate sebagai tersangka kasus korupsi BTS. Berikut rekam jejak pria kelahiran tahun 1956 itu.

Baca Selengkapnya

Jadi Raja Gantikan Ratu Elizabeth II, Ini Beberapa Kontoversi Pangeran Charles

9 September 2022

Jadi Raja Gantikan Ratu Elizabeth II, Ini Beberapa Kontoversi Pangeran Charles

Ratu Elizabeth II meninggal , Pangeran Charles otomatis menjadi raja Inggri. Namun ia yang bergelar Raja Charles III ini menyimpan banyak kontroversi

Baca Selengkapnya

Wawancara Pembocor Panama Papers: Rusia Ingin Saya Mati

23 Juli 2022

Wawancara Pembocor Panama Papers: Rusia Ingin Saya Mati

Pembocor data Panama Papers kembali bicara setelah enam tahun menghilang.

Baca Selengkapnya

Pembocor Panama Papers: Dunia Makin Dekat Menuju Bencana

23 Juli 2022

Pembocor Panama Papers: Dunia Makin Dekat Menuju Bencana

Pembocor Panama Papers menilai perlu upaya lebih untuk menekan kerahasiaan keuangan agar dunia dapat menghindari bencana.

Baca Selengkapnya

Jurnalisme Berbasis Data dan Komputasi serta Perannya dalam Era Digital

23 Juli 2022

Jurnalisme Berbasis Data dan Komputasi serta Perannya dalam Era Digital

Untuk menghasilkan produk jurnalistik berbasis data dan komputasi, media harus meningkatkan kapasitas jurnalisnya dalam hal pemahaman data dan penggunaan piranti komputer atau aplikasi web

Baca Selengkapnya

Jurnalisme Berbasis Data dan Panama Papers

21 Juli 2022

Jurnalisme Berbasis Data dan Panama Papers

Offshore Leaks menginisiasi kolaborasi investigasi lintas benua yang melahirkan produk investigasi berbasis data seperti Panama Papers (2016), Bahama Leaks (2016), Paradise Papers (2017&2018) dan Pandora Papers (2021)

Baca Selengkapnya

Petinggi Negara di 3 Dokumen Skandal Pajak: Pandora, Panama dan Paradise Papers

8 Oktober 2021

Petinggi Negara di 3 Dokumen Skandal Pajak: Pandora, Panama dan Paradise Papers

Tiga dokumen membongkar praktek penghindaran dan manipulasi pajak. Nama-nama menteri di Kabinet Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Skandal Pajak Pandora Papers, Apa Itu Perusahaan Cangkang?

7 Oktober 2021

Skandal Pajak Pandora Papers, Apa Itu Perusahaan Cangkang?

Pandora Papers menguak nama-nama besar, orang kaya dan petinggi negara menggunakan perusahaan cangkang. Untuk menghindari pajak?

Baca Selengkapnya