CIA Tetap Rahasiakan Peran Saudi dalam 9/11  

Reporter

Rabu, 4 Mei 2016 14:10 WIB

Tim pemadam kebakaran di St Cortlandt betugas dengan latar kerangka menara kembar WTC yang telah lebur oleh serangan 11 September 2001. AP/Mark Lennihan

TEMPO.CO, Washington - Laporan Komisi 9/11 tentang rincian keterlibatan Arab Saudi dalam mendanai serangan terhadap gedung WTC dan Pentagoon di Amerika Serikat tidak akan dilepaskan ke publik.

Direktur Central Intelligence Agency (CIA) John Brennan mengatakan laporan 28 halaman itu harus dirahasiakan demi menghindari beredarnya rumor tak berdasar. Dia juga memastikan Amerika tetap memiliki hubungan baik dengan Arab Saudi.

"Bab-bab ini terus dijauhkan (dari domain publik) karena berkaitan dengan metode investigasi dan ketakutan pada sensitivitas," katanya, seperti dikutip dari laman Independent, menambahkan laporan berasal dari kombinasi hal-hal yang akurat dan tidak akurat.

Sebagaimana diketahui, 15 dari 19 penyerang dan pembajak pesawat dalam aksi teror menara kembar World Trade Center New York City pada 11 September 2001 berkewarganegaraan Saudi. Namun Brennan mengatakan Komisi 9/11 tidak menemukan adanya bukti pemerintah Saudi sebagai negara, pejabat, atau individu telah memberikan dukungan keuangan untuk Al-Qaeda.

"Saya pikir beberapa orang mungkin mengejar informasi untuk menunjuk keterlibatan Saudi, yang saya pikir akan sangat, sangat tidak akurat," katanya.

Terlepas dari sikap Brennan, beberapa pihak mendesak laporan yang baru saja disunting itu untuk dirilis ke publik. Senator Florida Bob Graham, yang turut bekerja menyusun laporan, mendorong agar isi laporan dirilis, tapi mengklaim bahwa ia terhambat oleh kewenangan.

"Laporan 28 halaman ini terutama berhubungan dengan pihak yang membiayai 9/11, dan itu sangat mengarah ke Saudi Arabia sebagai penyandang dana utama," tuturnya.

Pada kesempatan terpisah, ia mengatakan kepada media, "Satu hal yang mengganggu saya adalah FBI berusaha menghindari pengungkapan, dalam apa yang saya sebut sebagai penipuan agresif."

Adapun keluarga korban 9/11 korban saat ini sedang menunggu hasil penggodokan undang-undang yang memungkinkan mereka menuntut pemerintah Saudi atas serangan tersebut. Rancangan Undang-Undang Keadilan Terhadap Sponsor Terorisme itu telah melalui Senat, tapi belum mendapatkan persetujuan dari DPR setempat.

Kandidat Demokrat, Hillary Clinton dan Bernie Sanders, telah menyuarakan dukungan untuk undang-undang, meskipun Presiden Barack Obama menentangnya, diduga karena ancaman Saudi untuk menjual aset mereka di Amerika.

INDEPENDENT | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

3 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

4 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

4 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

17 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

18 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

18 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

19 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

20 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

20 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

1 hari lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya