TEMPO.CO, Tokyo - Peringatan bahaya tsunami akhirnya dicabut pascagempa berkekuatan 5.0 skala Richter di dekat Kagoshima, Kyushu, Jepang, Sabtu pagi, 14 November 2015. Tidak ada laporan kerusakan maupun korban jiwa. Pembangkit listrik tenaga nuklir juga aman.
Sebelumnya dikabarkan gempa berkekuatan 7.0 skala Richter mengguncang lepas pantai barat laut Jepang itu. Namun setelah diukur dengan teliti, para pakar menurunkan kekuatan gempa menjadi 5.0 skala Richter.
Guncangan itu memicu tsunami kecil, tapi tidak ada laporan kerusakan atau korban.
Menurut Badan Meteorologi Jepang, gempa terjadi pukul 05.51 di kedalaman 10 kilometer, 190 kilometer arah barat daya lepas pantai Kota Kagoshima.
Tsunami setinggi satu kaki atau sekitar 30 sentimeter terjadi pukul 06.45 di Nakanoshima, sebuah pulau kecil sebelah selatan Kyushu, pulau paling besar di wilayah selatan Jepang.
Peringatan bahaya tsunami di Prefektur Kagoshima dan rangkaian kepulauan lainnya dicabut pada pukul 07.20 pagi.
Kekhawatiran banyak kalangan jika terjadi gempa terutama pada pembangkit listrik tenaga nuklir di Sendai.
"Tidak ada abnormalitas di reaktor nomor 1 dan 2 setelah gempa," kata Naoyuki Igawa, juru bicara Kyushu eEectric, seperti dilansir Japan Times.
Empat tahun lalu, gempa berkekuatan 8,9 skala Richter di lepas pantai Jepang memicu tsunami hingga 20 kaki (sekitar enam meter). Gempa merusak pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima dan menyebabkan radiasi berbahaya terlepas ke udara.
ASSOCIATED PRESS | INQUISITR | NATALIA SANTI
Berita terkait
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh
2 jam lalu
Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?
Baca SelengkapnyaGempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan
2 jam lalu
BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.
Baca Selengkapnya68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali
3 jam lalu
Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaGempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate
15 jam lalu
BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.
Baca SelengkapnyaKasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen
18 jam lalu
Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.
Baca SelengkapnyaMasjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025
20 jam lalu
Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.
Baca Selengkapnya2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang
22 jam lalu
2 WNI mendapat penganugerahan bintang jasa musim semi 2024 karena jasa-jasa mereka dalam memperkokoh hubungan Jepang dan Indonesia
Baca SelengkapnyaYen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi
23 jam lalu
Pemerintah Jepang pun optimistis bakal bisa melampaui target 2025 yaitu 32 juta pengunjung asing pada tahun ini.
Baca SelengkapnyaIntensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana
1 hari lalu
Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.
Baca SelengkapnyaRekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig
1 hari lalu
Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.
Baca Selengkapnya