Paus Fransiskus Bersumpah: Teruskan Reformasi Vatikan

Reporter

Minggu, 8 November 2015 23:16 WIB

Paus Fransiskus memangku anak-anak dalam kunjungannya ke yayasan ANAK-Tnk, Manila, Filipina, 16 Januari 2015. REUTERS/Osservatore Romano

TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus akhirnya bersuara soal skandal Tahta Suci Vatikan. Kepada puluhan ribu umat Katolik usai misa pemberkatan di Lapangan St Pieter, Roma, Paus mengecam pembocoran dokumen sensitif soal penyimpangan keuangan dalam Tahta Suci dan menyebutnya sebagai sebuah kejahatan.

Paus menjawab pertanyaan umum pertama soal pembocoran sejak penangkapan dua 'orang dalam' Vatikan pada pekan lalu. Menyesalkan aksi kejahatan itu, Paus Fransiskus menyatakan tidak akan terganggu dan akan terus berdoa untuk kebaikan Gereja Katolik. Paus Fransiskus, juga menyatakan tekad dan sumpahnya, akan meneruskan reformasi di Vatikan.

“Saya juga berkata kepada kalian bahwa hal ini menyedihkan, tapi tentu tidak akan menarik saya dari kerja untuk reformasi ke depan dengan bantuan dari para penasihat saya dan dukungan Anda semua,” ujar Paus di depan belasan ribu umat Katolik di lapangan St Peter dalam misa Minggu, seperti dilaporkan Reuters, Minggu 8 November 2015.

Pekan lalu, Vatikan meringkus dua orang—salah satunya pejabat teras Vatikan dan seorang lain perempuan yang juga pakar hubungan masyarakat. Dua orang ini ditangkap karena dituduh membocorkan dokumen-dokumen Gereja.

Keduanya adalah anggota sebuah komisi yang dibentuk Paus Fransiskus beberapa bulan setelah dia terpilih pada Maret 2013 untuk memberikan masukan dalam rangka reformasi pengelolaan lembaga-lembaga dan keuangan di Vatikan.“Pencurian dokumen-dokumen itu adalah sebuah kejahatan, tindakan yang disesalkan, tidak akan membantu,” ucap Paus.

Paus menggarisbawahi bahwa dokumen yang bocor adalah hasil dari program reformasi yang ia mulai. Ia juga menekankan, telah mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan sejumlah reformasi yang dilakukan.

Paus Fransiskus menjadikan reformasi birokrasi dan keuangan Tahta Suci Vatikan sebagai prioritas utama mengingat selama ini menjadi sasaran gosip dan intrik. Paus Fransis menunjuk sebuah komisi delapan ahli pada tahun 2013 untuk mengumpulkan informasi dan membuat rekomendasi, setelah sebelumnya secara terbuka mengungkapkan diri, telah membantu Paus Benediktus XVI mengundurkan diri.

Menurut Reuters, dua buku anyar yang terbit pekan lalu itu, yang ditulis berdasarkan dokumen-dokumen yang bocor, mengungkap kesalahan dalam pengurusan, keserakahan, dan korupsi yang membayangi Vatikan. Juga seputar Paus Fransiskus yang menghadapi perlawanan para pejabat senior terhadap agenda reformasinya.

Vatikan, Seperti dilaporkan Indian Republic, membenarkan kabar penangkapan dua orang tersebut. “Harus diingat bahwa membocorkan dokumen-dokumen rahasia adalah sebuah kejahatan berdasarkan aturan pidana Negara Kota Vatikan,” ujar Vatikan dalam pernyataannya.

Perempuan yang ditangkap diidentifikasi bernama Fransesca Chaouqui. Sedangkan pejabat Gereja bernama Pastor Monsignor Lucio Angel Vallejo Balda. Kasus ini seiring sejalan dengan insiden serupa pada 2012, yang dikenal sebagai skandal Vatileaks. Baik Vallejo Balda maupun Chaouqui, menurut situs Indian Republic, hingga kemarin belum dapat dimintai komentar.

WDA | TIME | REUTERS | THE INDIAN REPUBLIC

Berita terkait

Kardinal Katolik yang Dipuja Gereja Anglikan Jadi Orang Suci

14 Oktober 2019

Kardinal Katolik yang Dipuja Gereja Anglikan Jadi Orang Suci

Paus Fransiskus menganugerahkan Kardinal John Henry Newman, pendeta paling berpengaruh di Gereja Anglikan dan menjadi Katolik, sebagai orang suci.

Baca Selengkapnya

Uskup Agung Melbourne Terkejut Atas Vonis Kasus Pelecehan Seksual

26 Februari 2019

Uskup Agung Melbourne Terkejut Atas Vonis Kasus Pelecehan Seksual

Uskup Agung Melbourne Comensoli mengaku terkejut dan terguncang terkait vonis atas kasus pelecehan seksual anak yang melibatkan Kardinal George Pell.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus: Berita Bohong itu Iblis, Jurnalis Cari Kebenaran

26 Januari 2018

Paus Fransiskus: Berita Bohong itu Iblis, Jurnalis Cari Kebenaran

Paus Fransiskus mengecam berita bohong sebagai iblis dan mendesak jurnalis untuk menjalankan misinya mencari kebenaran.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Diingatkan Tak Gunakan Kata Rohingya di Myanmar

27 November 2017

Paus Fransiskus Diingatkan Tak Gunakan Kata Rohingya di Myanmar

Paus Fransiskus diingatkan untuk tidak menggunakan kata Rohingya selama berkunjung ke Myanmar.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Kritik Pemakaian Telepon Seluler Saat Misa Kudus

9 November 2017

Paus Fransiskus Kritik Pemakaian Telepon Seluler Saat Misa Kudus

Paus Fransiskus mengungkapkan kesedihannya dan kritiknya terhadap penggunaan telepon seluler, Ipad, dan sejenisnya saat Misa Kudus.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Cedera Mata di Kolombia

11 September 2017

Paus Fransiskus Cedera Mata di Kolombia

Paus Fransiskus mengalami luka di bagian mata sebelah kiri dan tampak berdarah saat berkunjung ke Kolombia.

Baca Selengkapnya

Peduli Rohingya, Paus Fransiskus ke Myanmar Akhir 2017

29 Agustus 2017

Peduli Rohingya, Paus Fransiskus ke Myanmar Akhir 2017





Paus Fransiskus itu menyerukan agar kekerasan atas warga Rohingya di Myanmar segera diakhiri.

Baca Selengkapnya

Paus Desak Myanmar Hentikan Kekerasan terhadap Rohingya

28 Agustus 2017

Paus Desak Myanmar Hentikan Kekerasan terhadap Rohingya

Paus Fransiskus menyerukan agar kekerasan atas warga Rohingya segera diakhiri.

Baca Selengkapnya

Lewat Video Propaganda, ISIS Ancam Bunuh Paus Fransiskus

25 Agustus 2017

Lewat Video Propaganda, ISIS Ancam Bunuh Paus Fransiskus

Video propaganda ISIS yang mengancam untuk membunuh pemimpin umat katolik dunia, Paus Fransiskus dibuat di Filipina.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Kutuk Serangan ke Gereja di Nigeria

10 Agustus 2017

Paus Fransiskus Kutuk Serangan ke Gereja di Nigeria

Serangan terhadap gereja jarang terjadi di wilayah selatanNigeria karena kawasan ini dihuni oleh mayoritas kaum Kristen.

Baca Selengkapnya