Prajurit Tak Dikenal Australia Dimakamkan di Ambon

Reporter

Editor

Natalia Santi

Kamis, 10 September 2015 22:01 WIB

Pengunjung menaruh bunga di makam kerabatnya saat peringati ANZAC Day di Menteng Pulo, Jakarta (25/4). Pengunjung datang untuk hormati pengorbanan tentara Australia dan Selandia Baru yang berperang saat pertempuran Gallipoli, Turki, 1915. (AP/Mark Baker)

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang prajurit tidak dikenal Australia dimakamkan dengan penghormatan militer penuh hari ini, Kamis, 10 September 2015.

Prajurit tersebut gugur dalam pertempuran melawan pasukan Jepang di Kupang pada Perang Dunia Kedua lebih dari 70 tahun lalu.

Dia merupakan anggota dari ‘Sparrow Force’ – salah satu dari 84 tentara Australia yang gugur saat mempertahankan sebuah lapangan udara di Kupang dari serangan pasukan Jepang. Jenazah prajurit tersebut ditemukan saat penggalian sebuah pekerjaan konstruksi pada 2013.

Identitasnya tetap menjadi misteri, meski pencarian terhadap keluarganya telah dijalankan secara intensif selama dua tahun oleh Angkatan Darat Australia.

DNA yang diambil dari jenazah gagal menemukan kecocokan, walau 94 orang dari 54 keluarga telah diuji. Seruan kepada masyarakat umum untuk mengidentifikasi baru-baru ini juga gagal.

Kepala Staf Pertahanan Australia di Indonesia, Brigadir John Gould mengatakan kegiatan hari ini menggaris bawahi hubungan yang lestari antara Australia dan Indonesia.

“Kami baru saja bersama dengan Indonesia merayakan 70 tahun kemerdekaan RI. Kami selalu satu semangat dengan Indonesia selama ini. Baik dahulu maupun sekarang, Australia dan Indonesia memiliki kepentingan bersama dalam menjaga keamanan wilayah kita,” kata Brigadir Gould seperti dilansir dalam rilis Kedutaan Besar Australia di Jakarta yang diterima Tempo, Kamis.

Pemakaman yang dilaksanakan di Makam Perang Persemakmuran di Tantui, Ambon ini juga dihadiri oleh Kepala Bagian Politik dan Ekonomi Kedutaan Besar Australia, Dr. Brad Armstrong bersama kontingen Garda Federasi Australia serta pihak berwenang setempat.

Lokasi tersebut merupakan tempat peristirahatan terakhir bagi 2,000 tentara Australia dan sekutu yang mengorbankan nyawa mereka bertempur melawan Jepang pada Perang Dunia Kedua.

NATALIA SANTI

Berita terkait

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

10 Februari 2023

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

Indonesia desak Australia untuk bersama-sama menjaga perdamaian Indo-Pasifik, di tengah bayang kekuatan besar seperti China dan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

7 Juni 2022

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

PM Australia Anthony Albanese mengatakan revitalisasi hubungan perdagangan dan investasi dengan RI adalah prioritas di prioritas pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

6 Juni 2022

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

Albanese menganggap ajakan Jokowi untuk naik sepeda bambu ini sebagai sebuah kehormatan besar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

6 Juni 2022

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

Jokowi mengatakan isu yang dibicarakan ialah seputar perdagangan dan investasi kedua negara.

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

6 Juni 2022

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

Albanese merupakan pemimpin terpilih Australia yang baru dilantik pada 23 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Warga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra

17 Oktober 2021

Warga Australia Antusias Belajar Gamelan Bali dan Angklung dari KBRI Canberra

Para Mahasiswa dari Defence Force School of Languages Australia di Canberra antusias belajar gamelan Bali dan angklung dari workshop KBRI Canberra.

Baca Selengkapnya

Indonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia

20 Juni 2021

Indonesia Cultural Circle Pamer Pesona Nusa Tenggara Timur ke Australia

Masyarakat Australia dan kalangan diplomatik terpikat keindahan Nusa Tenggara Timur ketika menghadiri Indonesia Cultural Circle (ICC) KBRI Canberra.

Baca Selengkapnya

Festival Indonesia Meriahkan Kota Kecil di Pantai Utara Australia

2 Juni 2021

Festival Indonesia Meriahkan Kota Kecil di Pantai Utara Australia

Festival Indonesia, ASYIK Indonesia Arts Festival, menampilkan pertunjukan budaya Indonesia ke penduduk kota pesisir Australia di New South Wales.

Baca Selengkapnya

Kemendag RI dan KBRI Canberra Fasilitasi MoU BUMN dengan Perusahaan Australia

28 Mei 2021

Kemendag RI dan KBRI Canberra Fasilitasi MoU BUMN dengan Perusahaan Australia

MoU antara PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI/Persero) dan N Brothers Ltd/Import Station Trading Pty Ltd dilakukan di KBRI Canberra, Australia.

Baca Selengkapnya

Indofest 2021 Australia Obati Kerinduan akan Indonesia

31 Maret 2021

Indofest 2021 Australia Obati Kerinduan akan Indonesia

Festival Indonesia terbesar di Australia, Indofest, menampilkan budaya dan kuliner nusantara untuk mengobati kerinduan terhadap Indonesia.

Baca Selengkapnya