PENEMBAKAN JURNALIS VIRGINIA: Tersudut, Pelaku Bunuh Diri
Editor
Bobby Chandra
Kamis, 27 Agustus 2015 16:30 WIB
TEMPO.CO, Virginia - Dua wartawan televisi yang ditembak mati saat sedang siaran langsung di Negara Bagian Virginia, Amerika Serikat, Rabu, dilaporkan dibunuh oleh seorang mantan karyawan stasiun televisi yang menyebut dirinya "tong mesiu", yang menurut dia, sebagai simbol kemarahan atas perlakuan diskriminasi terhadap rasnya di tempat kerja dan tempat-tempat lain di Amerika.
Sebagaimana dilaporkan oleh Christian Today, 27 Agustus, tersangka, Vester Flanagan, 41 tahun, menembak dirinya sendiri saat polisi melakukan pengejaran di jalan raya Virginia segera setelah ABC News menghubungi pihak berwenang dan menyerahkan faksimile yang dikirimkan Flanagan. Faksimile itu berisi 23 halaman uraian tentang alasannya menembak.
Berita Menarik
Ada Tuhan di Banyuwangi, Kini Heboh Ada Nabi di Mataram!
Datang ke Jakarta, Ini Alasan 'Tuhan' Tak Mau Mengubah Nama
"Flanagan menembak dirinya sendiri saat Polisi Negara Bagian Virginia mendekati mobil sewaan di Interstate 66 di Fauquier County," kata WDBJ7, stasiun televisi tempat kedua korban bekerja, yang dikutip dari CT. Polisi negara bagian kemudian menjelaskan bahwa tersangka menolak untuk berhenti ketika ditemukan oleh polisi dan mencoba melesat pergi.
"Beberapa menit kemudian, kendaraan tersangka keluar dari jalan dan terbalik," kata polisi. Petugas mendekati kendaraan itu dan menemukan pengemudinya terkapar dengan luka tembak. Mereka mencoba menyelamatkan nyawanya dengan membawa Flanagan ke Rumah Sakit Inova Fairfax, dekat Washington, tetapi ia meninggal di sana.
"Sudah jelas bahwa pria ini merasa terganggu dengan beberapa hal yang telah terjadi dalam hidupnya," kata juru bicara kepolisian, Bill Overton, dalam sebuah konferensi pers. "Kami masih harus melakukan penyelidikan yang panjang dan itulah fokus kami ke depan."
Jangan Lewatkan
Kisah Pria Kontroversial: Tiba di Jakarta, Tuhan Kaget
Luna Maya Terkejut karena Kado Mesra dari Pria Ini
Dalam klarifikasi 23 halaman yang dia kirimkan melalui faksimile kepada ABC News, Flanagan diketahui menggugat sebuah stasiun televisi di Florida, tempat dia bekerja. Menurut Flanagan, di tempat itu ia sering mendapat diskriminasi rasial. Dia mengaku seorang supervisor di stasiun itu sering menyebut dia kulit hitam pemalas.
Presiden DBJ7 dan General Manager Jeff Marks mengatakan ia tahu bahwa tidak ada hubungan tertentu antara Flanagan dan dua wartawan yang dibunuh. Dua wartawan yang tewas itu adalah reporter Alison Parker, 24 tahun, dan juru kamera Adam Ward, 27 tahun. Kedua wartawan dan seorang wanita yang sedang mereka mewawancarai dikatakan juga berkulit putih.
Seorang juru bicara rumah sakit mengatakan bahwa wanita yang saat penembakan sedang diwawancarai itu, juga menderita luka tapi kini ia dalam kondisi stabil.
CHRISTIAN TODAY | MECHOS DE LAROCHA
Baca Juga
Pria Ini Cangkok Alat Intim Bionik, Begini Cara Kerjanya
Pengemis Naik Haji: Simpan Rp 5000/ Hari, Pernah Makan Bata
Lihat, Di Sini Orang Suka Ria Berenang Bersama Harimau!