Pria Rp 10 Triliun Pilih Hidup di Dalam Trailer Bareng Anjing

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Senin, 20 Juli 2015 06:14 WIB

Tony Hsieh, CEO Zappos. REUTERS

TEMPO.CO, Las Vegas - Seorang bos besar perusahan retail sepatu dan busana online dengan jumlah kekayaan bersih US$ 820 juta atau sekitar Rp 10,6 triliun memilih hidup sederhana dengan tinggal di dalam trailer di sebuah taman, dan bukan rumah mewah di permukiman elite.

Tony Hsieh, Chief Executive Officer Zappos, tentu saja mampu membeli rumah mewah idaman di mana pun yang dia suka. Tapi Hsieh memilih tinggal di sebuah trailer di taman di Las Vegas, Nevada, kota judi terbesar di Amerika Serikat.

Menurut The New York Times, trailer-trailer bercat perak bermerek Airstream, yang dibelinya seharga US$ 48 ribu atau sekitar Rp 650 juta per unit pada 2013, kini berbaris rapi di sebuah taman di Las Vegas.

Seperti dilansir situs Daily Mail, Sabtu, 19 Juli 2015, gaya hidup unik yang dipilih Hsieh ini mengundang para programmer dari Lembah Silikon bergabung dengannya untuk tinggal sementara di taman tersebut.

Hsieh menjuluki trailernya "Llamapolis". Dia berbagi trailer dengan anjing alpaka peliharaannya. Sebelumnya, tempat itu merupakan lahan kosong yang semrawut. Hsieh meminjam lahan ini dari pemerintah setempat dan menyulapnya hingga hampir tak bisa dikenali lagi dari wujudnya semula.

Dalam laporan mengenai kehidupan Hsieh, laman Las Vegas Weekly menyebutkan Hsieh bahkan memasang api unggun untuk umum dan berbagi dapur bersama warga sekitar.

Kepala eksekutif perusahaan retail online Zappos ini sudah menghabiskan US$ 350 juta atau sekitar Rp 4,5 triliun untuk berinvestasi di pusat Kota Las Vegas. Hsieh ingin membuat kota itu menarik lebih banyak investor, dan bukan sekadar magnet bagi orang-orang yang ingin berjudi.

Sebelum bergabung dengan Zappos, lulusan Harvard itu ikut mendirikan situs jejaring iklan internet LinkExchange. Dia menjual perusahaan ini kepada Microsoft seharga US$ 265 juta atau sekitar Rp 3,4 triliun pada 1999.

Baca juga:Tunggu, Jangan Menikah Dulu Sebelum Lihat Survei Ini



Dia lantas menginvestasikan uang yang dihasilkan dari penjualan LinkExchange dengan mendirikan Zappos dan menjadi kepala eksekutif pada 1999. Dia memamerkan kemampuan memaksimalkan investasinya dengan menjual sebagian saham Zappos kepada situs jual-beli online Amazon senilai US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 15,6 triliun pada 2009.

Lahir di Illinois dan dibesarkan di San Francisco, ia merupakan generasi pertama keluarga berdarah Taiwan-Amerika. Kedua orang tuanya lahir di Taiwan, dan kemudian beremigrasi ke Amerika.

Hsieh pernah dinobatkan sebagai salah satu jutawan paling hemat dalam komunitas bisnis. Dia pun tampaknya kini menjadi salah satu pelakon utama di tengah tren bisnis Internet.

Erik Moore, investor awal Zappos, mengatakan kepada laman Business Insider, "Uang adalah cara Tony untuk mendapatkan kesenangannya. Uang bukan masalah bagi dia. Jika hanya memiliki US$ 1 juta tersisa, ia akan menghabiskan US$ 999.999 untuk berinvestasi di Vegas."

DAILY MAIL | BC

Berita Terpopuler Lainnya:
Menteri Jonan: Puncak Arus Balik Mudik Mulai 23 Juli



Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya