Pria Muslim Chattanooga Ini Dituduh Membunuh 4 Tentara AS  

Reporter

Jumat, 17 Juli 2015 12:54 WIB

Mohammad Youssef Adbulazeez. dailycaller

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Kamis, 16 Juli 2015, seorang pria muslim dilaporkan telah menyerang markas militer Amerika dan membunuh empat tentara. Pada hari yang sama, Washington Post memuat profil penyerang bernama Mohammad Youseef Abdulazeez itu.

Abdulazeez disebut sebagai insinyur listrik berusia 24 tahun yang dibesarkan di Chattanooga dalam sebuah keluarga muslim yang konservatif.

Dari penjelasan teman-teman dan keluarga pelaku penyerangan markas militer AS itu, Abdulazeez lahir di Kuwait. Keluarganya pindah ke AS saat Abdulazeez masih bayi dan Perang Teluk Persia berkobar. Selanjutnya, ia menjadi warga negara AS.

Dia belajar di Sekolah Tinggi Red Bank, daerah pinggiran Chattanooga, wilayah utara Sungai Tennessee. Buku pendaftaran sekolah itu menampilkan dua fotonya. Dia tampak rapi dengan rambut cepak dalam foto itu bersama kutipan kenabian: "Nama saya menimbulkan peringatan keamanan nasional. Apa yang dapat Anda lakukan?"

(Baca: http://dunia.tempo.co/read/news/2015/07/17/116684583/4-tentara-as-tewas-ditembak-di-markas-pelaku-diduga-isis )



Di sekolah tinggi, Abdulazeez aktif sebagai pegulat yang berkompetisi di kelas berat 189 pon. Ia sempat sebentar mengikuti turnamen seni bela diri campuran dan berlatih di pusat kebugaran setempat, yakni Chattanooga Fight Factory. Sebuah video satu laga kandang pada 2009 menunjukkan dia memukul petarung kelas menengah dari Shelbyville, Tenn. Ia menang di babak kedua dengan TKO.

Setelah lulus dari sekolah tinggi dan mendapatkan gelar teknik dari University of Tennessee di Chattanooga pada 2012, Abdulazeez tetap tinggal di kota itu.

Keluarganya hidup bersama komunitas Hixson di pinggiran Chattanooga. Ayahnya, Youssef, dipekerjakan oleh Departemen Pekerjaan Umum Chattanooga. Seorang pejabat penegak hukum senior AS menegaskan bahwa ayah Abdulazeez sempat diselidiki FBI beberapa tahun yang lalu dan dimasukkan ke daftar pendukung terorisme, sebelum kemudian dihapus.

Abdulazeez memiliki seorang adik, Dalia, yang mengajar siswa kelas IV sekolah dasar di Woodmore. Pada 2009, staf dan siswa sekolah itu pernah mengejutkan Dalia. Mereka merayakan naturalisasinya sebagai warga negara Amerika Serikat dengan bernyanyi, My Country, 'Tis of Thee.

Visa Harper, mantan kepala sekolah menengah atas di Woodmore, mengingat Dalia Abdulazeez sebagai wanita muda muslim yang berpakaian sederhana dan mengenakan jilbab. Harper sangat kagum dan bersimpati kepada wanita itu. Namun, beberapa tahun kemudian, guru muda itu mengejutkan Harper setelah meminta pengunduran diri karena alasan pribadi.

Dalia kemudian diketahui meninggalkan Amerika untuk mengikuti pria yang dicintainya setelah mendapat larangan dari orang tuanya, yang disebut-sebut sangat religius. "Ketika hendak pergi, ia menyebutkan mengalami dilema dengan pria yang ingin menikahinya. Orang tuanya tidak menyetujui," kata Harper. "Dia meninggalkan negara itu dan pergi dengan dia. Dia tidak peduli apa yang dikatakan orang tuanya."

Adiknya yang lain, Yasmeen, menarik perhatian banyak orang di Sekolah Tinggi Red Bank dan University of Tennessee di Chattanooga karena selalu dengan bangganya mengenakan jilbab muslim baik di kelas maupun di lapangan voli.

Dia dikatakan tidak takut dan risih terhadap sikap teman-teman atau gurunya terhadap keyakinan agamanya. "Saya tidak takut pergi langsung ke arah mereka dan bertanya, 'Apakah Anda benar-benar tahu Islam?'" katanya. "Ada kesalahpahaman bahwa Islam adalah agama kekerasan. Muslim sebenarnya cinta damai."

Menurut catatan pengadilan, beberapa bulan sebelum penembakan itu, Abdulazeez dituduh mengemudi di bawah pengaruh alkohol di Chattanooga. Sebuah foto pada saat penangkapan menunjukkan dia tengah tersenyum dan berjenggot tebal.

Abdul Baasit, imam di Islamic Society of Greater Chattanooga, mengatakan sempat melihat Abdulazeez beberapa saat sebelum kejadian itu di suatu masjid. "Saya masih berusaha menenangkan diri saya sendiri," kata Baasit.

WASHINGTON POST | MECHOS DE LAROCHA


Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya