Komunitas Muslim AS Galang Dana Buat Pembangunan Gereja
Editor
MC Nieke Indrietta Baiduri
Sabtu, 11 Juli 2015 17:43 WIB
TEMPO.CO, Washington DC - Peristiwa perusakan terhadap sejumlah gereja yang didominasi warga kulit hitam di beberapa daerah di Amerika Serikat, membuat beberapa komunitas muslim tergerak hatinya untuk membantu.
Masih ingat peristiwa penembakan oleh Dylann Roof, warga kulit putih yang rasis di Emanuel African Methodist Episcopal Church, Charleston, South Carolina, Juni 2015 lalu? Insiden itu menyebabkan sembilan orang tewas. Namun, peristiwa itu menyulut kaum rasis lainnya yang membakar sedikitnya delapan gereja warga kulit hitam.
Nah, kini sedikitnya tiga kelompok komunitas muslim di AS melakukan penggalangan dana guna membangun kembali delapan gereja yang terbakar tersebut. Tiga kelompok komunitas muslim AS itu adalah Muslim Anti-Racism Collaborative, Arab-American Association of New York, dan Ummah Wide, kelompok media digital media startup yang berfokus pada isu Muslim. Kegiatan penggalangan dana ini dikampanyekan lewat situs Launchgood.com dengan judul "Respond with Love: Rebuild Black Churches, Support Victims of Arson across the South."
Dustin Craun, pendiri Ummah Wide mengatakan dalam kurun waktu satu minggu ketiga kelompok ini telah berhasil mengumpulkan dana mencapai US$ 30 ribu atau sekitar Rp 360 juta. "Ini melampaui target awal yakni US$ 10 ribu," seperti dikutip mashable.com, 9 Juli 2015.
Dalam situs resminya, Dustin Craun, pendiri Ummah Wide menyatakan bahwa pemasukan dari penggallangan dana tersebut, bukan hanya datang dari umat muslim saja, melainkan semua umat lintas agama. Selain itu, sumbangan juga datang dari luar negeri, diantaranya datang dari Pakistan.
Craun menuturkan alasan kelompok muslim terlibat dalam kegiatan donasi ini. Menurut dia, isu yang dihadapi warga kulit hitam Kristen sama dengan isu yang dihadapi komunitas muslim di Amerika Serikat. Lagian, kata Craun, orang kulit hitam adalah cikal bakal orang muslim di Amerika.
"Kita harus selalu mengingat, komunitas muslim dan komunitas warga kulit hitam bukanlah komunitas yang berbeda," ucapnya.
MASHABLE.COM|YON DEMA