Pengebom Bunuh Diri Serang Konvoi NATO di Kabul

Reporter

Editor

Abdul Manan

Rabu, 8 Juli 2015 08:56 WIB

Tentara Amerika Serikat melakukan pengecekan di lokasi terjadinya bom bunuh diri di Kabul, Afganistan, 30 Juni 2015. Bom bunuh diri menyerang konvoi pasukan luar negeri dan NATO di jalan utama antara bandara Kabul dan Kedubes AS. REUTERS/Mohammad Ismail

TEMPO.CO, Kabul - Seorang pengebom bunuh diri menabrakkan mobilnya ke sebuah kendaraan lapis baja saat konvoi pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Kabul, ibu kota Afganistan, Selasa, 7 Juli 2015. Ini adalah serangan kedua terhadap pasukan koalisi dalam sepekan ini.

Tidak ada laporan korban tewas di antara tentara atau warga sipil dalam serangan yang terjadi di pinggiran timur Kabul tersebut, kata pejabat setempat dan seorang juru bicara koalisi tersebut. Pengebomnya meninggal.

Gambar televisi menunjukkan kendaraan lapis baja NATO yang terbakar terlempar keluar dari jalan akibat ledakan bom itu. Saksi mata mengatakan, warga Afganistan dan anggota koalisi terluka dalam serangan itu.

"Kami dapat mengkonfirmasi adanya serangan terhadap pasukan koalisi yang terjadi di Kabul. Tidak ada pasukan koalisi tewas akibat serangan ini. Kami mengumpulkan informasi lebih lanjut tentang insiden ini," kata Kapten Susan M. Harrington, petugas urusan publik untuk pasukan koalisi.

Taliban menegaskan mereka bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Serangan itu terjadi sepekan setelah serangan serupa yang menargetkan konvoi pasukan koalisi di dekat Kedutaan Besar Amerika Serikat, yang menewaskan dua warga sipil Afganistan dan melukai hampir 30 orang.

Serangan ini adalah bagian dari eskalasi kekerasan di lebih dari setengah negara itu dalam beberapa bulan terakhir. Pemimpin pemerintahan di Kabul kini terkunci dalam persaingan internal selama sembilan bulan setelah pembentukan pemerintah baru, sementara tentara AS dan NATO lainnya terus mengurangi kehadiran mereka di negara yang masih bergolak tersebut.

Sebanyak 9.800 tentara AS tetap berada di Afganistan, berkurang drastis dibanding tahun 2011 yang masih sekitar 100 ribu personel. Sebagian dari mereka terlibat dalam pelatihan pasukan Afganistan, tetapi ada sejumlah kecil yang tetap terlibat dalam misi tempur.

WASHINGTON POST | ABDUL MANAN

Berita terkait

5 Fakta Penting Mengenai Pakta Pertahanan NATO

18 Januari 2019

5 Fakta Penting Mengenai Pakta Pertahanan NATO

Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO memiliki ketentuan pertahanan bersama untuk menghadapi serangan terhadap salah satu negara anggota.

Baca Selengkapnya

Rusia Deteksi NATO Kembangkan Senjata Nuklir di Perbatasan

11 November 2017

Rusia Deteksi NATO Kembangkan Senjata Nuklir di Perbatasan

Rusia mendeteksi peningkatan aktivitas NAT untuk mengembangkan senjata nuklir di perbatasan Rusia dan Belarus.

Baca Selengkapnya

Korea Utara Sanggup Jatuhkan Bom Nuklir ke Eropa

1 November 2017

Korea Utara Sanggup Jatuhkan Bom Nuklir ke Eropa

Korea Utara dapat menyerang Eropa atau Amerika Serikat dengan sebuah rudal nuklir.

Baca Selengkapnya

Nato Tuding Korea Utara Menjadi Ancaman Global

31 Oktober 2017

Nato Tuding Korea Utara Menjadi Ancaman Global

Jens Stoltenberg mengatakan rudal balistik dan tes nuklir Korea Utara menjadi serangan serius terhadap Dewan Keamanan PBB.

Baca Selengkapnya

Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

26 Agustus 2017

Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas

Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

22 Agustus 2017

Ubah Pendirian, Donald Trump Akan Tambah Pasukan ke Afganistan

Donald Trump memastikan akan menambah jumlah tentara Amerika Serikat ke Afganistan dalam pidato pada Senin malam

Baca Selengkapnya

NATO Klaim Cegat Pesawat Tempur Rusia, Namun Ternyata ...

2 Agustus 2017

NATO Klaim Cegat Pesawat Tempur Rusia, Namun Ternyata ...

Misi Kebijakan Udara Baltik NATO terlibat dalam tugas mengamankan wilayah udara negara-negara Baltik yakni Estonia, Latvia dan Lithuania.

Baca Selengkapnya

Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

26 Juli 2017

Rusia Diduga Pasok Senjata ke Taliban di Afganistan, Ini Buktinya

Rusia diduga kuat menjadi pemasok senjata canggih bagi gerilyawan Taliban di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

28 Mei 2017

Ledakan Bom Bunuh Diri di Afganistan, 13 Orang Tewas

Semua korban akibat bom bunuh diri di Afganistan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Baca Selengkapnya

Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

8 Mei 2017

Pemimpin ISIS di Afganistan Tewas Dibunuh Koalisi AS

Pemimpin ISIS Afganistan Abdul Hasib, tewas dalam sebuah operasi pasukan koalisi AS dan Afganistan

Baca Selengkapnya