Thailand Akan Beli Tiga Kapal Selam dari Cina  

Reporter

Editor

Abdul Manan

Jumat, 3 Juli 2015 22:44 WIB

AP/Guang Niu

TEMPO.CO, Bangkok - Angkatan Laut Thailand, Kamis, 2 Juli 2015, menyetujui angaran US$ 1,1 miliar untuk membeli tiga kapal selam dari Cina. Begitu pernyataan Menteri Pertahanan Thailand Prawit Wongsuwon.

Militer memimpin kudeta dan menggulingkan pemerintah terpilih Thailand pada Mei tahun lalu, setelah berbulan-bulan terjadi protes di jalanan. Kudeta itu secara luas dikecam oleh negara-negara Barat dan mempengaruhi hubungan diplomatik Thailand.

Sejak itu, Thailand--sekutu tradisional AS--berusaha memperbaiki hubungan dengan tetangganya, Cina. Beijing meningkatkan pengaruhnya di Thailand dengan memberikan pinjaman dan bantuan untuk infrastruktur.

Menteri Pertahanan mengatakan pembelian kapal selam merupakan bagian dari peningkatan anggaran pertahanan Thailand yang lebih besar pada 2016, yang bernilai US$ 6,1 miliar, meningkat 7 persen dibanding 2015. "Komite Angkatan Laut Thailand, yang terdiri atas 17 orang, telah memutuskan kapal selam itu yang dipilih," kata Prawit kepada wartawan.

"Kami memutuskannya setelah melihat kapal selam dari berbagai negara dan menemukan bahwa kapal selam Cina memiliki nilai terbaik. Kami harus melihat harga, kualitas, dan aspek lainnya," kata Prawit.

Prawit tidak mengatakan kapan kapal selam itu akan selesai. Tapi rencana itu akan dibawa ke sidang kabinet untuk mendapatkan persetujuan.

Cina merupakan eksportir senjata terbesar ketiga di dunia, menurut lembaga pemikir Stockholm International Peace Research Institute. Tapi tak banyak diketahui tentang ekspor negara itu karena tidak mempublikasikan data penjualannya.

Para pejabat mengatakan upaya Thailand untuk mendapatkan kapal selam secara strategis masuk akal dan bisa membantu menjamin kebebasan navigasi di Teluk Thailand jika sengketa teritorial di Laut Cina Selatan meluber di luar kendali. Cina mengklaim sebagian besar daerah kaya energi di Laut Cina Selatan, yang membuatnya berselisih dengan Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan.

Pembelian mesin perang terbaru Thailand itu akan membantunya menyusul negara tetangganya dalam kemampuan militer, seperti Indonesia, Singapura, dan Vietnam, yang telah membeli kapal selam.

Menurut Prawit, harga setiap kapal selam itu mencapai US$ 355.230.000. Ia menolak mengomentari pertanyaan wartawan soal apa keuntungan Thailand dengan membeli kapal selam Cina itu.

Rencana untuk membeli kapal selam ini bukanlah hal baru. Thailand tidak pernah memiliki kapal selam dan telah mencoba sejak 1990-an untuk membuat kesepakatan dengan beberapa negara, termasuk Korea Selatan dan Jerman.

REUTERS | ABDUL MANAN

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya