TEMPO.CO, TUNISIA- Sebanyak 12 orang ditahan dalam proses penyidikan kasus pembantaian di sebuah resor yang menewaskan 38 orang turis dari Inggris. Lazhar Akremi, pejabat senior Tunisia mengabarkan penyidikan itu seperti dilaporkan Radio Mosaique di Tunisia, Kamis 2 Juli 2015.
Lazhar, pejabat senior dari partai berkuasa Nida Tounes juga membuat pengumman soal ini pada pertemuan partai. Laporan itu tidak merinci kapan atau di mana penangkapan terjadi, termasuk identitas mereka.
Sebelumnya kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) telah mengaku bertanggung jawab atas serangan pada Jumat 26 Juni 2015 lalu. Dalam serangan itu, pelajar Tunisia Seifeddine Rezgui melepaskan tembakan di sebuah pantai di resor Sousse.
Rezgui kemudian dibunuh oleh polisi. Setidaknya 27 warga Inggris dan wisatawan Eropa lain yang dikonfirmasi tewas dalam insiden tersebut.
"Pelajar tersebut telah dilatih di kamp jihad di Libya pada saat yang sama di mana dua orang menyerang museum terkemuka di Tunisia pada Maret," kata seorang pejabat keamanan kepada AP minggu ini.
Serangan pada museum yang sempat menghebohkan dunia menjadi serangan yang paling mematikan yang pernah terjadi di Tunisisa dan menjadi pukulan yang menghancurkan sektor pariwisata negara itu. Dan setelah pulih dan bangkit dari keterpurukan kini Tunisia harus kembali menghadapi persoalan teror yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi negara yang mengandalkan sektor pariwisata sebagai fondasi bagi perekonomian negara.
USATODAY | MECHOS DE LAROCHA
Berita terkait
Pelaku Penyerangan Gereja di Prancis Berasal dari Tunisia
30 Oktober 2020
Pelaku penyerangan gereja di Prancis, Brahim Aouissaoui, tiba di Eropa pada 14 September tahun ini dan sedang diselidiki pihak Tunisia.
Baca SelengkapnyaPerdana Menteri Tunisia Mengundurkan Diri
16 Juli 2020
Perdana Menteri Tunisia memutuskan mengundurkan diri di tengah pandemik virus corona yang memperburuk krisis ekonomi.
Baca SelengkapnyaMasalah Pariwisata Tunisia: Usai Dibuka, Turis Tak Kunjung Tiba
28 Juni 2020
Meskipun perbatasan laut dan udara dibuka untuk turis Uni Eropa, para wisatawan mancanegara dari Eropa tak kunjung tiba di Tunisia.
Baca SelengkapnyaTunisia Membuka Diri untuk Turis Eropa Mulai 27 Juni
14 Juni 2020
Tunisia menyatakan siap menyambut wisatawan asing dari Eropa dan Aljazair. Namun bergantung kebijakan Uni Eropa kapan membuka perbatasan.
Baca SelengkapnyaTunisia, Roma Baru dari Afrika Utara
25 Mei 2020
Usai Arab Spring, Tunisia menjelma menjadi negeri yang bebas berekspresi. Terutama di bidang seni dan budaya yang mendorong pariwisata mereka.
Baca SelengkapnyaLockdown COVID-19, Presiden Tunisia Minta Tentara Tertibkan Warga
24 Maret 2020
Presiden Tunisia meminta tentara ikut turun ke jalan mendesak warga agar patuhi aturan lockdown demi mencegah penyebaran virus corona.
Baca SelengkapnyaBom Bunuh Diri Serang Kedutaan Besar AS di Tunisia
7 Maret 2020
Seorang polisi tewas akibat luka parah setelah dua bom bunuh diri menyerang pos keamanan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Tunisia pada Jumat kemarin.
Baca SelengkapnyaArab Saudi, Yordania dan Tunisia Lapor Kasus Pertama Virus Corona
3 Maret 2020
Arab Saudi, Yordania, dan Tunisia melaporkan kasus virus Corona atau COVID-19 pertama mereka pada Senin.
Baca SelengkapnyaSosok Ben Ali, Diktator Tunisia yang Jatuh karena Tukang Sayur
20 September 2019
Zine el Abidine Ben Ali, mantan presiden diktator otokratis Tunisia digulingkan setelah protes Arab Spring yang diawali pembakaran diri tukang sayur.
Baca SelengkapnyaEks Diktator Tunisia Ben Ali Wafat di Pengasingan
20 September 2019
Eks Presiden Tunisia yang digulingkan selama Arab Spring, Zine el Ebidine Ben Ali, wafat selama pengasingan di Arab Saudi pada Kamis di usia 83 tahun.
Baca Selengkapnya