Penembak di Hotel Dilatih Penyerang Museum di Tunisia

Reporter

Rabu, 1 Juli 2015 14:11 WIB

Buku dan bunga diletakan di lokasi penembakan di Pantai Sousse, Tunisia, 28 Juni 2015. Penembakan terhadap turis di pantai tersebut diperkirakan akan mempengaruhi sektor pariwisata Tunisia. AP/Abdeljalil Bounhar

TEMPO.CO, Tunis - Penyerang bersenjata yang menewaskan 39 wisatawan asing di hotel Tunisia diketahui pernah berlatih bersama dengan dua orang penembak yang menyerang Museum Nasional Tunisia serta menewaskan 22 orang pada Maret silam.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Rafik Chelli, Sekretaris Negara untuk Urusan Dalam Negeri Tunisia. Rafik menyampaikan bahwa sang penyerang, yakni Seifeddine Rezgui, 24 tahun, telah berlatih bersama dengan kelompok ekstrimis Islam di Kota Sabratha, dekat ibu kota Lybia, Tripoli.

"Rezgui adalah alumnus kamp pelatihan teroris di Lybia, tempat di mana penyerang Museum Nasional Tunisia pada 18 Maret 2015 berlatih," katanya, seperti yang dilansir NY Times pada 30 Juni 2015.

Rafik juga menjelaskan bahwa informasi tersebut didapatkan setelah menerima laporan dari Pemerintah Kota Kairouan tempat Rezgui berkuliah. Dalam laporannya, pejabat kepolisian setempat mengatakan bahwa Rezgui sebelumnya berlatih selama dua tahun di Lybia.

Rezgui melakukan serangan brutal tersebut pada Jumat, 26 Juni 2015 di hotel bintang lima, Riu Imperial Marhaba, dekat Sousse di selatan Tunisia. Dia melepaskan tembakan kepada para wisatawan asing yang sedang berjemur di kolam renang komplek hotel selama kurang lebih 30 menit.

Rezgui sempat mengisi ulang senapan serbu AK47-nya dan melemparkan granat ke arah wisatawan yang tak berdosa. Setelah itu ia melarikan diri menuju ke arah pantai dan menyelinap ke sisi jalan. Namun akhirnya ia berhasil dikejar oleh pihak keamanan sebelum akhirnya ditembak mati.

Korban tewas mencapai 39 orang dan 39 lainnya luka-luka. Sebanyak 33 di antaranya adalah wisatawan asing yang telah diidentifikasi, yakni 25 warga Inggris, satu Belgia, dua Jerman, tiga Irlandia, satu Portugis, dan satu orang asal Rusia.

Pemerintah Tunisia melalui Menteri Dalam Negeri Najem Gharsalli telah berkomitmen dan berjanji akan menangkap semua pihak yang terlibat dalam penyerangan tersebut.

"Saya berjanji kepada korban untuk menyeret dalang yang bertanggung jawab ke pengadilan. Siapa yang memberikan setiap bantuan logistik atau keuangan kepada penyerang juga akan ditahan," katanya.

NY TIMES|YON DEMA

Berita terkait

Pelaku Penyerangan Gereja di Prancis Berasal dari Tunisia

30 Oktober 2020

Pelaku Penyerangan Gereja di Prancis Berasal dari Tunisia

Pelaku penyerangan gereja di Prancis, Brahim Aouissaoui, tiba di Eropa pada 14 September tahun ini dan sedang diselidiki pihak Tunisia.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Tunisia Mengundurkan Diri

16 Juli 2020

Perdana Menteri Tunisia Mengundurkan Diri

Perdana Menteri Tunisia memutuskan mengundurkan diri di tengah pandemik virus corona yang memperburuk krisis ekonomi.

Baca Selengkapnya

Masalah Pariwisata Tunisia: Usai Dibuka, Turis Tak Kunjung Tiba

28 Juni 2020

Masalah Pariwisata Tunisia: Usai Dibuka, Turis Tak Kunjung Tiba

Meskipun perbatasan laut dan udara dibuka untuk turis Uni Eropa, para wisatawan mancanegara dari Eropa tak kunjung tiba di Tunisia.

Baca Selengkapnya

Tunisia Membuka Diri untuk Turis Eropa Mulai 27 Juni

14 Juni 2020

Tunisia Membuka Diri untuk Turis Eropa Mulai 27 Juni

Tunisia menyatakan siap menyambut wisatawan asing dari Eropa dan Aljazair. Namun bergantung kebijakan Uni Eropa kapan membuka perbatasan.

Baca Selengkapnya

Tunisia, Roma Baru dari Afrika Utara

25 Mei 2020

Tunisia, Roma Baru dari Afrika Utara

Usai Arab Spring, Tunisia menjelma menjadi negeri yang bebas berekspresi. Terutama di bidang seni dan budaya yang mendorong pariwisata mereka.

Baca Selengkapnya

Lockdown COVID-19, Presiden Tunisia Minta Tentara Tertibkan Warga

24 Maret 2020

Lockdown COVID-19, Presiden Tunisia Minta Tentara Tertibkan Warga

Presiden Tunisia meminta tentara ikut turun ke jalan mendesak warga agar patuhi aturan lockdown demi mencegah penyebaran virus corona.

Baca Selengkapnya

Bom Bunuh Diri Serang Kedutaan Besar AS di Tunisia

7 Maret 2020

Bom Bunuh Diri Serang Kedutaan Besar AS di Tunisia

Seorang polisi tewas akibat luka parah setelah dua bom bunuh diri menyerang pos keamanan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Tunisia pada Jumat kemarin.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi, Yordania dan Tunisia Lapor Kasus Pertama Virus Corona

3 Maret 2020

Arab Saudi, Yordania dan Tunisia Lapor Kasus Pertama Virus Corona

Arab Saudi, Yordania, dan Tunisia melaporkan kasus virus Corona atau COVID-19 pertama mereka pada Senin.

Baca Selengkapnya

Sosok Ben Ali, Diktator Tunisia yang Jatuh karena Tukang Sayur

20 September 2019

Sosok Ben Ali, Diktator Tunisia yang Jatuh karena Tukang Sayur

Zine el Abidine Ben Ali, mantan presiden diktator otokratis Tunisia digulingkan setelah protes Arab Spring yang diawali pembakaran diri tukang sayur.

Baca Selengkapnya

Eks Diktator Tunisia Ben Ali Wafat di Pengasingan

20 September 2019

Eks Diktator Tunisia Ben Ali Wafat di Pengasingan

Eks Presiden Tunisia yang digulingkan selama Arab Spring, Zine el Ebidine Ben Ali, wafat selama pengasingan di Arab Saudi pada Kamis di usia 83 tahun.

Baca Selengkapnya