Setahun Berdiri, ISIS Dianggap Masih Kuat  

Reporter

Selasa, 30 Juni 2015 14:04 WIB

Petugas medis Turki membawa warga Suriah dari kota Ayn al-Arab atau Kobani yang diserang oleh Negara Islam (ISIS) yang terluka saat tiba di perbatasan Suruc, Turki, 25 Juni 2015. Negara Islam (ISIS) menyerang du kota di Suriah yang menewaskan puluhan orang dengan menggunakan bom mobil. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Amerika Serikat yakin tetap bisa menghalau segala serangan ISIS meski kelompok militan ekstrem itu terus melakukan serangan selama setahun terakhir.

Juru bicara Departemen Pertahanan, Kolonel Angkatan Steve Warren, mengatakan kelompok militan ISIS telah kehilangan seperempat tanahnya dalam upaya perluasan wilayah. Mereka juga kalah dalam beberapa kesempatan di Suriah Utara, termasuk ketika melawan serangan pasukan Kurdi.

Meski begitu, ISIS masih menguasai Kota Mosul di Irak, tempat Abu Bakar al-Baghdadi sempat mendeklarasikan diri sebagai pemimpin kelompok ini. Abu Bakar mendeklarasikan terbentuknya ISIS pada 29 Juni 2014. Baru-baru ini, ISIS berhasil menguasai kota pusat ajaran Sunni di Ramadi, Provinsi Anbar, Irak.

"Ini perlawanan yang sulit. Seperti yang kami katakan dulu, perlawanan untuk mengeluarkan ISIS dari Irak akan memakan waktu beberapa tahun," kata Warren, seperti dilansir Reuters, Senin, 29 Juni 2015.

"ISIS kehilangan lebih dari 25 persen wilayah serbuan mereka di Irak. Kami telah menghancurkan ribuan persenjataan mereka. Kami yakin usaha kami berpengaruh," ujar Warren.

Namun Warren menyadari ISIS masih mampu menyusun kekuatan tempur yang cukup besar untuk merusak wilayah lain, seperti tragedi bom mobil dan penembakan di Kota Kobani, Suriah. Warren menyebut serangan ISIS di Kobani sebagai serangan terbatas berkat pertahanan tentara Amerika Serikat.

Selain itu, kata Warren, pasukan anti-ISIS telah membuat pertahanan dekat perbatasan Turki dan Irak sepanjang 400 kilometer. Fokus pertahanan mereka berada di Kota Tel Abyad.

"Ini bukti nyata bahwa ISIS masih dapat melakukan serangan. Namun, ketika mereka bisa didesak keluar, itu berarti mereka tak sekuat yang Anda bayangkan," tutur Warren.

REUTERS | PUTRI A.


Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

21 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

30 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

31 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

33 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

33 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

33 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

34 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

34 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya