TEMPO.CO, Teheran - Situs whistleblower WikiLeaks mengatakan, bocoran dokumen dari Kementerian Arab Saudi telah mengungkapkan bahwa Arab Saudi, Qatar, dan Turki memiliki kesepakatan rahasia tiga tahun lalu untuk menggulingkan pemerintah Suriah.
Pendiri WikiLeaks, Julian Assange, mengatakan kepada saluran Rossiya-1 (Rusia 1) pada Minggu, 28 Juni 2015, bahwa Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris juga telah terlibat dalam kesepakatan rahasia tahun 2012.
Assange menambahkan, sekutu Washington di Timur Tengah, termasuk pemerintah Riyadh, bertindak dengan cara yang lebih agresif dan bahkan melawan arahan dari Amerika Serikat.
WikiLeaks mulai menerbitkan ratusan ribu dokumen diplomatik dan pemerintahan, termasuk laporan internal dari organisasi pemerintah Saudi dan komunikasi antara kedutaan negara itu di seluruh dunia pada awal Juni. WikiLeaks juga memperoleh komunikasi e-mail antara Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dan negara-negara lain.
WikiLeaks telah mengumumkan bahwa mereka telah merilis lebih dari 60 ribu dokumen Saudi pada halaman web-nya, yang sebagian besar dalam bahasa Arab.
Suriah telah bergulat dengan krisis mematikan sejak 2011 dengan lebih dari 230 ribu orang tewas dan jutaan lainnya cedera. AS dan sekutunya memberi dukungan kepada kelompok militan dan pemberontak yang melawan tentara pemerintah Suriah.
Kembali ke tahun 2010, Assange mendapatkan perhatian internasional dan membuat marah pemerintah AS dengan menerbitkan ratusan ribu rahasia militer AS dan dokumen diplomatik, termasuk yang terkait dengan konflik di Irak dan Afganistan.
Assange kini bersembunyi di Kedutaan Besar Ekuador di London sejak Juni 2012 dan mendapatkan suaka politik di sana setelah ia kalah dalam perjuangan hukum melawan ekstradisinya ke Swedia, di mana ia akan diinterogasi karena tuduhan pelecehan seksual. Ia membantah tuduhan terhadap dirinya.
PRESSTV.IR | ABDUL MANAN
Berita terkait
Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat
37 hari lalu
Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat ditunda karena Assange tidak berhak mengandalkan hak kebebasan berpendapat dalam Amandemen Amerika
Baca SelengkapnyaJulian Assange, Bos WikiLeaks, Tidak Akan Dimaafkan AS, Ini Alasannya
22 Februari 2024
Jaksa AS berupaya mengadili Assange, 52 tahun, atas tuduhan bocornya dokumen rahasia militer dan kabel diplomatik AS yang disimpan oleh WikiLeaks.
Baca SelengkapnyaWeb Summit Jalan di Tengah Kontroversi Eks CEO Sebut Serangan Israel Pembalasan ke Hamas
15 November 2023
Web Summit dimulai di Lisbon di tengah kontroversi mantan CEO Israel..
Baca SelengkapnyaAnggota Parlemen Australia Tuntut Pembebasan Julian Assange dalam Diskusi di Washington
21 September 2023
Anggota Parlemen Australia menuntut pembebasan pendiri WikiLeaks Julian Assange, yang jika diekstradisi dari Inggris ke AS terancam hukuman 175 tahun.
Baca SelengkapnyaParlemen Australia Minta Julian Assange Dibebaskan
9 Mei 2023
Jika diekstradisi ke Amerika Serikat, Julian Assange menghadapi hukuman hingga 175 tahun penjara dengan keamanan maksimum.
Baca SelengkapnyaTersangka Pembocor Dokumen Rahasia AS Ketahuan Hancurkan Barang Bukti
27 April 2023
Jaksa Federal Amerika Serikat mengungkap temuan baru soal, Jack Teixeira, seorang Pengawal Nasional Udara yang dituduh membocorkan dokumen rahasia.
Baca SelengkapnyaInilah Para Pembocor Dokumen Rahasia AS dan Motif Mereka
20 April 2023
Selain Jack Teixeira, tiga pembocor dokumen rahasia telah lebih dulu membuktikan rapuhnya sistem pengamanan data AS.
Baca SelengkapnyaKebocoran Dokumen Rahasia: Menguji Sistem Pengamanan Data AS
18 April 2023
Sebuah laporan pemerintah pada 2017 menemukan bahwa lebih dari 1,2 juta pegawai pemerintah memiliki akses ke dokumen rahasia dan "sangat rahasia".
Baca SelengkapnyaPengamat Pertahanan Sebut Faktor Utama Dokumen Rahasia AS Bocor
18 April 2023
Pengamat Pertahanan Beni Sukadis mengatakan faktor manusia sebagai penyebab utama kebocoran dokumen rahasia berisi data intelijen Amerika Serikat
Baca SelengkapnyaJack Teixeira, Pembocor Dokumen Rahasia Pentagon, Siapa Dia?
15 April 2023
Jack Teixeira memiliki "akses kompartemen sensitif" sejak 2021 yang memberinya akses luas ke dokumen rahasia dan sangat rahasia.
Baca Selengkapnya