Karena Muslim, Wanita Ini Dilecehkan Pramugari Amerika  

Reporter

Selasa, 2 Juni 2015 07:40 WIB

AP/Eric Risberg

TEMPO.CO, Washington - Sebuah maskapai penerbangan Amerika Serikat dituding telah bertindak diskriminatif terhadap setelah seorang penumpang perempuan muslim yang tak mendapat pembuka kaleng minuman dari pramugari karena alat tersebut takut digunakan sebagai senjata.


Tahera Ahmad, perempuan berjilbab itu, sedang melakukan perjalanan dengan pesawat terbang United Airlines dari Chicago menuju Washington DC pada Sabtu, 30 Mei 2015. Ketika di dalam kabin, seorang pramugari menolak memberinya pembuka kaleng minuman. Padahal, penumpang lain mendapatkannya.

Baca juga:


Prasasti Kutukan di Kota Batu : Berani Usik, Petinggi dan Bupati Ini Mati Aneh


Saat Tahera meminta penjelasan, pramugari tersebut mengatakan bahwa permintaannya ditolak dengan alasan keamanan. Kisah ini pun disebar oleh Tahera, yang juga bekerja sebagai ustazah, ke jejaring media sosial.

"Saya tak mendapat bantuan dan menangis di dalam pesawat yang saya tumpangi. Saya pikir banyak orang melindungiku dan mengatakan sesuatu," tulis Tahera di Facebook.
Belakangan, kata Tahera, pramugari dan pilot pesawat itu meminta maaf atas insiden terrsebut.

Baca juga:


Heboh, Saat KFC Dituduh Pakai Ayam Aneh: Berkaki Delapan


Advertising
Advertising

Berkley Dituduh Bodong: Wah, Alumnusnya di Kabinet Jokowi?


United Airlines dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Sabtu petang mengatakan bahwa terjadi kesalahpahaman mengenai kejadian itu. "Kami telah mencoba beberapa kali mengakomodasi permintaah Ibu Ahmad," kata mereka.

"Awak penerbangan kami bertemu dengan Ibu Ahmad setelah pesawat mendarat di Washington untuk memberi bantuan dan membicarakan masalah yang telah terjadi," demikian bunyi pernyataan United Airlines seraya meminta maaf atas kejadian tersebut.

AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN
Baca juga:
Prostitusi Artis: Kesukaan Petinggi, Ini Ciri-ciri Artis SB
Inilah Penyebab Jusuf Kalla Dianggap Anti-KPK
Mengharukan, Anak Tani Miskin Ini Akhirnya Ditawari S2 di LN

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya