Militer AS Tak Sengaja Kirim Bakteri Antraks ke Australia

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Sabtu, 30 Mei 2015 09:29 WIB

Kendaraan tempur amfibi milik pasukan Amerika Serikat bermanuver di Laut Cina Selatan di dekat pantai San Antonio, Filipina, 21 April 2015. Filipina mencari dukungan militer dan diplomatik pada AS untuk menangkis ancaman China terkait sengketa Laut China Selatan. Reuters/Erik De Castro

TEMPO.CO, Washington - Otoritas berwenang di Amerika Serikat menyelidiki pengiriman yang keliru berisi bakteri antraks hidup oleh laboratorium militer mereka pada 2008. Beberapa di antaranya terkirim ke Australia.

“Tidak jelas kapan tepatnya sampel dikirim dan ke mana pengiriman dilakukan selain Australia,” kata seorang pejabat. "Kami masih mencoba untuk mencari tahu ke mana saja sampel dikirim."

Ia menyiratkan ada masalah yang lebih luas dalam penanganan sampel antraks, yang seharusnya dikirim untuk dilumpuhkan di fasilitas militer AS di Utah.

Para pejabat militer dan kesehatan meluncurkan penyelidikan setelah sebuah laboratorium komersial di Maryland minggu lalu menemukan sampel hidup antraks. Sampel diketahui dikirim dari kompleks militer Dugway Proving Ground, dekat Kota Salt Lake.

Pentagon mengakui pada Kamis bahwa setidaknya 18 pemerintah, universitas, dan laboratorium komersial menerima kiriman sampel antraks hidup. Sampel juga didistribusikan ke berbagai laboratorium penelitian di sembilan negara bagian serta di Osan, pangkalan udara militer AS di Korea Selatan.

Mereka menegaskan tidak ada ancaman bagi kesehatan masyarakat dan tidak ada kasus infeksi yang muncul setelah pengiriman ini. Menurut Centers for Disease Control (CDC), empat pekerja laboratorium di Texas, Delaware, dan Wisconsin menerima suntikan antibiotik sebagai tindak pencegahan. Selain itu, 22 personel militer dan sipil mendapat perawatan untuk pencegahan di Osan setelah menerima sampel itu.

Penyakit antraks merupakan salah satu penyakit mematikan. Antraks disebarkan melalui spora dan banyak dimanfaatkan sebagai senjata biologis oleh militer di banyak negara. AS menghapus senjata biologis sebagai bagian dari perjanjian internasional, yang diratifikasi pada tahun 1975.

Spora antraks mikroskopis dapat dilepaskan tanpa terdeteksi dan meracuni seseorang melalui makanan. Antraks bisa dicegah sebelum menyebar dengan pemberian antibiotik yang tepat.

SYDNEY MORNING HERALD | INDAH P.

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya