ISIS Miliki Antrean Panjang Pembom Bunuh Diri

Reporter

Sabtu, 23 Mei 2015 05:20 WIB

Pejuang syiah yang dikenal Hashid Shaabi berada dekat mobil terbakar yang digunakan oleh Negara Islam (ISIS) sebagai bom bunuh diri di selatan Tikrit, 12 Maret 2015. Pasukan keamanan Irak dan milisi Syiah baku tembak sporadis dengan pejuang Negara Islam (ISIS) di Tikrit. REUTERS/Thaier Al-Sudani

TEMPO.CO , Moskow:Seorang penceramah Muslim di Rusia mengungkapkan bahwa untuk menjadi seorang pembom bunuh diri di ISIS, seseorang harus menunggu giliran. Penantian menjadi martir ISIS bahkan bisa berbulan-bulan lamanya, kecuali dia orang kaya asal Arab Saudi.

Informasi tersebut disampaikan oleh Kamil Abu Sultan ad-Daghestani, seorang pengkhotbah pro ISIS dari Dagestan, Rusia. Kamil membuat tuduhan dalam postingan baru berbahasa Rusia pada situs jihad Qonah.

"ISIS memiliki daftar tunggu yang panjang untuk menjadi seorang pembom bunuh diri tapi jika anda adalah seorang yang kaya diperbolehkan untuk melompati antrean," kata Kamil seperti yang dilansir Mirror pada Jumat, 22 Mei 2015.

Kamil menambahkan ada beberapa calon pembom bunuh diri yang begitu putus asa untuk segera menjadi martir bagi ISIS, karena mereka harus menunggu hingga 3 bulan atau lebih.

Beberapa militan diantaranya menggerutu bahwa anggota senior membiarkan orang Saudi mengatur tali pada rompi peledak sementara yang lain terpaksa menunggu.

Kamil mengatakan bahwa ada satu jihadis yang frustrasi, sehingga akhirnya ia menyembelih dirinya. Beberapa lagi yang tak sabar menanti giliran pindah dari Suriah ke Irak, karena di di Irak prosesnya lebih cepat.

Seorang ayah dua anak asal Inggris yang meledakkan dirinya dalam serangan bom bunuh diri karena tak sabar menunggu sampai ke antrean terdepan.

Kabir Ahmed, 32, dari Derby, dilaporkan mengendarai truk penuh bahan peledak ke sebuah konvoi di Beiji, Irak utara yang menewaskan delapan polisi dan melukai 15 orang lainnya pada bulan November 2014.

Ahmed diwawancarai oleh BBC Program Panorama sebelum aksi tersebut pada Juli 2014. Ahmed mengaku menjadi jihad ISIS di Suriah. "Semua orang telah mendapatkan nama mereka pada daftar untuk menjadi pembom bunuh diri dan semua orang memaksa Amir [pemimpin] untuk segera memasukan nama mereka ke dalam antrean terdepan," kata Ahmed.

"Semua orang ingin berjuang demi Allah." kata Ahmed.

MIRROR|YON DEMA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

11 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

30 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

31 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

39 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

40 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

42 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

42 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

42 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

43 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

43 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya