Begini Cara Australia Bantu Pengungsi Rohingya  

Reporter

Jumat, 22 Mei 2015 21:02 WIB

Cabe kiring yang milik pengungsi etnis Rohingya ditinggalkan di kapal setelah mereka ditolong nelayan dilepas pantai Kuta Binje, Aceh, 20 Mei 2015. Sebanyak 400 lebih pengungsi telah ditampung di Aceh. Ulet Ifansasti/Getty Images

TEMPO.CO, Canberra - Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop menegaskan komitmen pemerintah Australia memberikan dana tambahan sebesar US$ 4,7 juta atau sekitar Rp 61,7 miliar untuk membantu muslim Rohingya di Rakhine.

Bishop membuat pengumuman itu setelah negara di Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Indonesia, bergelut dengan kebanjiran pengungsi asal Bangladesh dan Rohingya sejak beberapa minggu lalu.

"Usaha untuk menyediakan lebih banyak dukungan kepada golongan tersebut diharapkan dapat meredakan krisis tersebut. Mereka tidak akan meninggalkan negara masing-masing jika berada dalam kondisi aman," katanya, seperti dilansir Channel News Asia pada 20 Mei 2015.

Menurut dia, dana tersebut akan disalurkan melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Program Pangan Dunia (WFP) yang bertujuan menyediakan tempat tinggal dan pasokan makanan.

Sumbangan tersebut dipakai membangun dukungan jangka panjang kepada ekonomi, politik, dan proses reformasi sosial di Myanmar serta komitmen Australia menangani tantangan keamanan di negara tersebut.

"Ini juga bertujuan melumpuhkan kegiatan sindikat perdagangan manusia yang memberi harapan palsu dan menyediakan perjalanan tidak aman kepada kelompok pengungsi tersebut," ujarnya.

Sebelumnya, Australia bersikeras menolak para pengungsi Rohingya yang ingin mencari suaka di Negeri Kanguru. Sikap Australia akhirnya menuai kritik dan cemoohan dari dunia internasional.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Thailand menginformasikan bahwa mereka tidak akan mengusir kelompok pendatang yang memasuki perairan negara itu.

Pernyataan itu dikeluarkan Menteri Urusan Luar Negeri Tanasak Patimapragorn setelah mengadakan pertemuan bersama Menlu Malaysia dan Menlu Indonesia untuk membahas isu masuknya pengungsi tersebut.

"Masyarakat internasional harus bertindak cepat untuk melindungi kaum pengungsi tersebut yang menjadi korban eksploitasi pihak tidak bertanggung jawab," tuturnya.

Sebuah pertemuan akan diadakan di Bangkok untuk membahas isu masuknya pengungsi ke Samudera Hindia pada 29 Mei mendatang.

YON DEMA | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

25 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

31 Desember 2021

120 Warga Etnis Rohingya Dievakuasi dari Laut ke Daratan Aceh

Saat mendarat, para pengungsi Rohingya yang mayoritas perempuan dan anak-anak tersebut dalam kondisi lemas dan kedinginan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

1 Juni 2021

Ribuan Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil Protes

Pengungsi Rohingya ini protes terhadap kondisi kehidupan di pulau Bhashan Char, Bangladesh, yang rawan topan.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

28 Januari 2021

Bangladesh Lanjutkan Pemindahan Ribuan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil

Pemerintah Bangladesh akan merelokasi 2-3 ribu pengungsi Rohingya ke Pulau Bhasan Char.

Baca Selengkapnya

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

8 Januari 2021

100 Etnis Rohingya Ditahan Otoritas Myanmar

Hampir 100 etnis Rohingya ditahan oleh kepolsiain Myanmar dalam sebuah penggerebekan. Mereka dituduh melakukan perjalanan ilegal.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

24 Desember 2020

Perusahaan Israel Dituduh Dukung Militer Myanmar Genosida Etnis Rohingya

Justice for Myanmar merilis laporan yang menyebut perusahaan Israel menjual teknologinya ke militer Myanmar untuk melakukan genosida terhadap Rohingya

Baca Selengkapnya

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

12 Desember 2020

Janda Rohingya Gugat Myanmar Rp 28 Miliar atas Pembunuhan Suaminya di Inn Din

Seorang janda Rohingya menuntut kompensasi US$ 2 juta atas kematian suaminya yang dibunuh oleh tentara Myanmar di Inn Din, Myanmar barat, pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

13 November 2020

Kemenangan Partai NLD Aung San Suu Kyi Cukup untuk Membentuk Pemerintahan

Partai NLD pimpinan Aung San Suu Kyi mengamankan 322 kursi parlemen bikameral dalam pemilu Myanmar, jumlah kursi yang cukup untuk membentuk kabinet.

Baca Selengkapnya

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

9 November 2020

Aung San Suu Kyi Terpilih Lagi, Partai NLD Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Partai NLD Aung San Suu Kyi meraih 15 kursi dalam penghitungan suara sementara pemilu Myanmar 2020 pada Senin.

Baca Selengkapnya

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

7 November 2020

Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida etnis Rohingya

Baca Selengkapnya