Kecelakaan Kereta Api di Amerika Serikat, 5 Tewas

Reporter

Rabu, 13 Mei 2015 16:31 WIB

Sebuah mobil tergelincir dan menabrak palang pintu kereta api akibat cuaca buruk di Higham, Massachusetts, Amerika, 27 Januari 2015. (dailymail)

TEMPO.CO, Philadelphia - Sedikitnya lima orang tewas dan 65 lainnya cedera setelah sebuah kereta api Amtrak yang mengangkut 238 penumpang dan lima kru mengalami kecelakaan di Philadelphia, Selasa malam, 12 Mei 2015, waktu setempat.

Menurut pejabat setempat yang tidak bersedia disebutkan namanya, insiden itu akibat kuda besi tersebut tergelincir dan terguling ke sisi Pelabuhan Richmond, Philadelphia. Dia menjelaskan, ketika kecelakaan, kereta api ini sedang melakukan perjalanan menuju New York dari Washington D.C. "Kami merasakan tiba-tiba seperti ada rem mendadak," ujar Michael Black, seorang penumpang kereta.

Seorang warga yang tinggal tak jauh dari tempat kejadian, Daniel Hernandez, menerangkan, "Kedengarannya seperti troli belanja saling bertabrakan," ucapnya.

Pada acara jumpa pers, Wali kota Michael Nutter membenarkan telah terjadi kecelakaan kereta api yang menyebabkan sedikitnya lima orang tewas. "Ini benar-benar bencana," ucapnya di depan awak media pada acara jumpa pers, Selasa malam, 12 Mei 2015, waktu setempat.

Dia melanjutkan, "Saya belum pernah melihat kejadian seperti ini selama hidup saya. Kecelakaan melumat nyawa orang-orang bukan dari Philadelphia." Nutter menjelaskan, "Kami belum tahu apa yang sesungguhnya terjadi, kami tidak ingin berspekulasi".

Gubernur Tom Wolf tiba di tempat kejadian dan berbicara bersama Wali Kota Nutter di acara jumpa pers pada Rabu, 13 Mei 2015, pukul 01.00 dinihari, waktu setempat. Dia mengatakan, pikiran dan doa dipanjatkan untuk para korban kecelakaan dan orang-orang yang terkena dampaknya.

Beberapa pejabat yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan, setidaknya 65 orang cedera, termasuk enam di antaranya kondisinya kritis. Seluruh korban dilarikan ke Temple University Hospital, Aria Health-Frankford, Hahnemann University Hospital, dan Albert Einstein Medical Center.

"Saya belum pernah melihat kejadian sedahsyat ini," kata Jesse Wilson dari Departemen Pemadam Kebakaran Philadelphia. Sejumlah petugas menerangkan, mereka tidak percaya kecelakaan ini akibat serangan teroris. Menurutnya, kecelakaan ini benar-benar murni akibat kelalaian.

NBC | CHOIRUL AMINUDDIN

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya