Kuburan Massal dan Kamp Ilegal Kembali Ditemukan di Thailand

Reporter

Editor

Mustafa moses

Rabu, 6 Mei 2015 14:18 WIB

Tentara Thailand bersitirahat di Masjid di Provinsi Pattani, Thailand Selatan. AP/Apichart Weerawong

TEMPO.CO, Bangkok - Kejutan penemuan kuburan massal di Thailand selatan masih berlanjut. Lokasi kedua yang diduga sebagai kamp perdagangan manusia telah ditemukan di wilayah lain di Thailand selatan pada Senin, 4 Mei 2015.

"Tampaknya lokasi kedua itu terdapat empat atau lima kuburan. Tapi pemerintah belum mengangkat jenazah di dalamnya," ucap Letnan Jenderal Polisi Prawut Thavornsiri, juru bicara kepolisian nasional, seperti dilansir Channel News Asia pada 5 Mei 2015.

Puluhan polisi setempat kini dibebastugaskan terkait dengan penemuan itu. Mereka juga diperiksa karena dugaan keterlibatan dalam lingkaran perdagangan manusia.

Selain ditemukan kuburan, Kolonel Polisi Triwit Sriprapa, Wakil Komandan Kepolisian Daerah Songkhla, mengatakan dijumpai pula kamp penampungan. Semua lokasi berada di gunung yang sama. Saat ditemukan, penampungan itu terdapat 8 penampungan bambu, 3 tenda tidur, dan 2 dapur darurat.

Pihak berwenang juga menemukan tiga orang di dekat kamp yang tampak seperti kekurangan gizi dan kelelahan. Triwit menambahkan, kamp tersebut tampak seperti baru saja ditinggalkan. "Kami berpikir penghuni kamp ini mungkin telah pindah ke lokasi yang berbeda setelah para penyelundup diberi informasi bahwa pihak berwenang sedang mencari kamp lebih lanjut di gunung ini," ujarnya.

Penemuan tersebut menyusul ditemukannya kuburan masal dari 26 jenazah yang diduga korban perdagangan manusia pada akhir pekan lalu. Semua mayat itu diyakini imigran gelap dari Myanmar dan Bangladesh. Mereka ditemukan di sebuah kamp yang diduga sebagai tempat persembunyian pelaku perdagangan manusia di hutan Provinsi Songkhla, Thailand selatan, dekat perbatasan Malaysia.

Banyak imigran ilegal di Thailand adalah warga muslim Rohingya dari Myanmar barat dan dari Bangladesh. Mereka nekat keluar dari negaranya dan melakukan perjalanan berbahaya melalui laut demi menghindari penganiayaan agama dan etnis di negeri asal.

Tercatat, setiap tahunnya terdapat ribuan imigran gelap yang tiba Thailand. Mereka dibawa penyelundup. Banyak di antara mereka yang kemudian dibawa ke dalam hutan. Di tempat itu, penyelundup menuntut uang tebusan guna menyelundupkan mereka ke selatan melintasi perbatasan menuju Malaysia, terutama bagi mereka yang muslim.

CHANNEL NEWS ASIA|YON DEMA

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

11 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

2 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

3 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

4 hari lalu

Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

4 hari lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

6 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

6 hari lalu

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

GMMTV mengumumkan pembuatan serial Scarlet Heart Thailand pada 23 April 2024. Sebelumnya adaptasi drakor Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

Baca Selengkapnya