Arab Saudi Sangkal Kerahkan Tentara ke Yaman

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 4 Mei 2015 13:31 WIB

Tentara Yaman bejaga di dekat pesawat Felix Airways yang hancur akibat serangan udara koalisi Arab Saudi di Bandara pusat kota Sanaa, Yaman, 29 April 2015. Jet koalisis Arab Suadi hancurkan landasan udara Sanaa untuk mencegah pesawat iran mendarat yang menewaskan 30 orang. REUTERS/Khaled Abdullah

TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi pada Minggu, 3 Mei 2015, membantah laporan media bahwa tentara dikerahkan ke Aden, Yaman, untuk operasi darat di sana. "Tak ada pasukan asing di Aden, tapi koalisi terus membantu memerangi milisi Al-Houthi," kata juru bicara koalisi pimpinan Arab Saudi, Ahmed Al-Asiri, dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilaporkan Xinhua.

Sebelumnya dilaporkan, pejabat pemerintah Yaman menyatakan kelompok pertama tentara darat koalisi pimpinan Arab Saudi memasuki Aden, sedangkan pasukan lain sedang dalam perjalanan ke kota pelabuhan di Yaman selatan itu.

Sementara itu, harian Aden, Al-Ghad, melaporkan, "Kelompok pertama pasukan darat Arab tiba pada Ahad pagi di Aden dan mulai ikut dalam pertempuran." Surat kabar tersebut memiliki hubungan dengan kaum separatis selatan, yang menuntut pemulihan Negara Yaman Selatan--yang bergabung dengan Yaman Utara pada 1990.

Koalisi pimpinan Arab Saudi telah melancarkan serangan udara ke posisi gerilyawan Syiah Yaman Al-Houthi dan sekutu mereka sejak 26 Maret 2015. Serangan udara dan pertempuran di Yaman selatan itu telah menewaskan lebih dari seribu orang, melukai 3.000 orang, dan membuat ribuan orang meninggalkan tempat tinggalnya.

"Pasukan pertama koalisi pimpinan Arab Saudi tiba di Aden dan telah terlibat dalam pertempuran bersama anggota milisi suku yang bersekutu dengan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi di permukiman Khormaksar di Aden," ucap pejabat senior pemerintah yang tak ingin disebutkan namanya di Aden. "Mereka berperang dengan anggota milisi pro-Hadi melawan penempur Syiah Al-Houthi di dekat Bandar Udara Internasional Aden saat ini."

Jumlah prajurit darat pimpinan Arab Saudi diperkirakan 40-50, kata juru bicara milisi suku kepada Xinhua. Tentara itu mengenakan pakaian Yaman, bukan seragam militer, kata beberapa saksi mata.

Di Ibu Kota Yaman, Sanaa, serangan udara malam hari pimpinan Arab Saudi menghantam Pangkalan Udara Militer Ad-Dailami, pangkalan mantan Pengawal Republik, dan pangkalan rudal Attan.

Serangan udara tersebut menghancurkan landasan pacu Bandar Udara Internasional Sanaa pekan lalu, sehingga menghentikan pengiriman bantuan asing untuk Yaman. Negara Teluk itu telah menghadapi kekurangan kebutuhan dasar, termasuk makanan, air, obat, dan bahan bakar selama sekitar satu bulan.

Serangan udara juga dilancarkan koalisi pimpinan Arab Saudi terhadap pertemuan anggota Al-Houthi di Provinsi Marib di Yaman Tengah. Peristiwa itu menewaskan puluhan orang, kata pejabat keamanan Provinsi Marib.

Pejabat tersebut mengatakan kelompok Al-Houthi terus mengirim bantuan ke Marib dan Provinsi Taiz di Yaman selatan serta ke Kota Aden. Pada Ahad, bentrokan baru antara penempur suku dan kelompok Al-Houthi menewaskan 12 anggota Al-Houthi di Kabupaten Az-Zahir, Provinsi Al-Bayda.

ANTARA




Berita terkait

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

13 November 2017

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

25 Oktober 2017

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

25 Oktober 2017

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.

Baca Selengkapnya

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

6 Oktober 2017

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

4 Oktober 2017

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.

Baca Selengkapnya

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

23 Agustus 2017

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan

Baca Selengkapnya

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

15 Agustus 2017

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.

Baca Selengkapnya

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

15 Agustus 2017

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik

Baca Selengkapnya

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

14 Agustus 2017

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

2 Agustus 2017

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.

Baca Selengkapnya