Perekrut Pemuda Australia untuk ISIS Eks Rapper

Reporter

Rabu, 29 April 2015 04:41 WIB

Sejumlah tentara Irak memberikan penghormatan pada 1.700 tentara Syiah yang dikubur masal oleh Negara Islam (ISIS) di komplek mantan Presiden Irak Saddam Hussein di Tikrit, 6 April 2015. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO , Canbera: Neil Prakash telah menjadi teroris asal Australia untuk Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). Ia berada di posisi tertinggi di ISIS dengan tanggung jawab merekrut pemuda Australia yang akan berperang di Suriah.

Namun siapa sebenarnya Neil Prakash? Pemuda usia 23 tahun ini dulunya dijuluki sebagai rapper muda wannabe. Menggunakan nama panggilan Kree Dafa, ia dua tahun lalu merekam sejumlah lagu bertemakan seks, obat-obatan, dan Islam.Lagu-lagunya sarat dengan sumpah serapah.



Sialnya, karir rap Prakash tidak pernah benar-benar terangkat. Namanya terangkat justru setelah ia bergabung dengan ISIS sebagai perekrut utama warga Australia yang akan menjadi anggota ISIS.



Prakash juga diduga sebagai sutradara di balik serangan yang oleh kelompok kontra-teror pemerintah dipercaya akan melakukan serangan terhadap warga Australia pada acara Anzac Day beberapa hari lalu.

Neil Prakash yang berdarah campuran Fiji, India dan Kamboja lewat lirik lagunnya berfantasi tentang gadis-gadis dan menggambarkan skenario aneh yang menggambarkan perempuan kembali ke tempat tidur dan beperilaku seperti halnya binatang. Termasuk tema lain tentang obat-obatan terlarang dan Islam.

Prakash diyakini berada di tahap awal berpindah memeluk Islam saat memunculkan lagu-lagu itu. Pertobatannya bertepatan dengan pemutusan ikatan dengan keluarga sebelum melakukan perjalanan ke Suriah.

Sekarang sebagai salah satu pemimpin tertinggi ISIS, Prakash telah menggunakan lirik dan musik rap untuk mempromosikan umat Muslim membunuh orang-orang kafir . "Lihatlah berapa banyak saudara Anda telah disakiti," katanya dalam video propaganda baru-baru ini. "Yang saya dengar dari berita di Australia adalah adik ini terluka, adik ini terluka. Jilbab itu dirobek," katanya.

Prakash, yang bergabung ke ISIS dengan nama Abu Khaled al-Cambodi, mendesak sesama Muslim untuk melancarkan serangan teror di wilayah Australia. "Sekarang adalah waktu untuk bangkit, sekarang adalah waktu untuk bangun - Anda harus mulai menyerang sebelum mereka menyerang Anda," katanya.

NEWS.NOW.AU | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

8 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

27 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

28 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

37 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

38 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

39 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

39 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

40 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

40 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

40 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya