Sejarah Dunia 25 April: Penyanderaan di Kedubes AS

Reporter

Editor

Sabtu, 25 April 2015 07:10 WIB

Air mancur Gedung Putih berwana hijau dalam perayaan Hari St Patrick di Washington, AS, 17 Maret 2015. Hari St. Patrick adalah peringatan atas Saint Patrick, santo pelindung Irlandia. Hari St. Patrick, menjadi hari libur resmi di Republik Irlandia, Irlandia Utara, Montserrat, serta provinsi Newfoundland and Labrador di Kanada. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO , Jakarta: Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter akhirnya membatalkan operasi penyelamatan sandera di Kedubes Amerika Serikat di Teheran pada 25 April 1980. Operasi militer itu diberi nama "Operasi Cahaya Biru."

Penyanderaan itu buntut dari demonstrasi mahasiswa Iran pada 4 November 1979 yang menduduki Kedutaan Besar AS di Teheran dan menyandera 60 orang warga Amerika Serikat. Mereka menuntut Amerika Serikat memulangkan keluarga kerajaan yang mencari suaka di Negeri Abang Sam.

"Operasi Cahaya Biru" dibatalkan hanya sehari setelah operasi berjalan. Presiden Carter beralasan karena tentara Amerika Serikat mengalami kerugian besar meski operasi baru berjalan satu hari. Setidaknya sembilan tentara komando tewas, tujuh helikopter RH-53 rusak parah, dan satu pesawat Hercules C-130 terbakar.

Para sandera akhirnya dibebaskan pemerintah Iran pada 20 Januari 1981, di era Presiden Ronald Reagan yang menang dalam pemilihan umum.

Berikut sejarah dunia lainnya yang terjadi pada 25 April:

1898: Amerika Serikat menyatakan perang kepada Spanyol.

1967: Aborsi mulai dilegalkan di Colorado, Amerika Serikat. Colorado menjadi negara bagian pertama yang mengizinkan aborsi. Tiga tahun kemudian menyusul negara bagian Alaska, Washington dan New York ikut mengizinkan praktek aborsi.

1996: Pemimpin pemberontak Chechnya, Dzhokar Dudayev, tewas dibom pesawat tempur Rusia.

1982: Sesuai dengan kesepakatan Camp David, Israel merampungkan penarikan diri dari Semenanjung Sinai, Mesir. Perjanjian Camp David 17 September 1978 ditandatangani Perdana Menteri Israel Menachem Begin, Presiden Mesir Anwar Sadat dan Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter.

EVAN | PDAT


Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya