Mr X Tidak Antusias Sambut KAA 1955, Siapa Dia?  

Senin, 20 April 2015 13:49 WIB

Sutan Sjahrir bersama Agus Salim, Charles Tambu, Sumitro Djojohadikusumo dan Soedjatmoko dalam sidang Dewan Keamanan PBB di Lake Success, 1947. Renungan dan Perjuangan Bianglala

TEMPO.CO, Jakarta - Enam puluh tahun lalu, sastrawan asal Amerika Serikat, Richard Wright, terpukau oleh penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika di Bandung. Dia mengabadikan momen itu di bagian awal bukunya, The Colour Curtain: A Report on the Bandung Conference.

Kedatangannya ke Indonesia bukan sesuatu yang direncanakan. Di apartemennya di Paris pada suatu sore menjelang Natal 1954, matanya tertumbuk pada suatu berita di koran: sebanyak 29 negara Asia dan Afrika eks koloni akan berkumpul di Bandung untuk membahas masalah rasialisme dan kolonialisme.

Wright terperangah. "Hampir semua pemimpin negara yang bakal bertemu adalah bekas tahanan politik. Mereka yang dianggap underdog ras manusia."

Karena itu, Wright, yang kerap menulis tentang diskriminasi kaum kulit hitam, merasa harus hadir di Bandung. Sebagai persiapan, dia berusaha bertemu dengan beberapa orang Indonesia yang ada di Eropa. Namun Wright, saat itu 47 tahun, mendapati hal yang mengejutkan. Misalnya saat ia bertemu dengan orang Indonesia yang dia sebut sebagai Mr X, yang dia anggap memiliki pemikiran lebih Barat daripada orang Barat sendiri.

Membaca deskripsi Wright, besar kemungkinan orang itu adalah sastrawan Sutan Takdir Alisjahbana. Sepanjang yang ditulis Wright, terkesan bahwa Mr X tidak terlalu antusias menanggapi rencana perhelatan Konferensi Asia-Afrika.

"Saya resah melihat kelakuan para politikus. Pada saat ini, politik adalah sesuatu yang negatif di negeri saya. Satu-satunya musuh Indonesia sekarang, menurut saya, adalah Indonesia sendiri," tutur Mr X.

Tak hanya menemui Mr X, Wright sempat bertemu dengan tokoh-tokoh nasional yang secara terang-terangan menyatakan tidak bakal menghadiri KAA. Diantar wartawan senior kala itu, Mochtar Lubis, Wright bertamu ke rumah Sutan Sjahrir, pemimpin Partai Sosialis Indonesia, dan Mohammad Natsir, pemimpin Masyumi.

"Tidak. Saya tak akan datang ke Bandung. Saya oposisi. Saya tidak ingin memalukan pemerintahan," ujar Sjahrir sembari tertawa, seperti diceritakan Wright. Adapun Natsir mengatakan kepada Wright bahwa dia tidak setuju bila Asia dan Afrika membentuk sebuah blok ras tersendiri untuk melawan Barat.

TIM TEMPO

Berita terkait

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

29 hari lalu

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Dosen Hubungan Internasional Unair: Indonesia Bisa Ajak Negara Peserta KAA untuk Tekan Israel

24 November 2023

Dosen Hubungan Internasional Unair: Indonesia Bisa Ajak Negara Peserta KAA untuk Tekan Israel

Rumah Sakit Indonesia di Gaza berada dalam kondisi luluh lantah akibat serangan oleh Israel, peristiwa tersebut pun turut direspon oleh Dosen HI Unair.

Baca Selengkapnya

Kunjungi Kedubes Palestina, Hasto PDIP: Hubungan Batin Bung Karno dan Megawati dengan Palestina Sangat Kuat

10 Oktober 2023

Kunjungi Kedubes Palestina, Hasto PDIP: Hubungan Batin Bung Karno dan Megawati dengan Palestina Sangat Kuat

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengunjungi Kedutaan Besar Palestina untuk menyatakan dukungan kepada Palestina.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Ajak Anggota PBB Bangkitkan Kepercayaan, Solidaritas Global

24 September 2023

Menlu Retno Ajak Anggota PBB Bangkitkan Kepercayaan, Solidaritas Global

Menlu Retno menyampaikan bahwa setiap negara memiliki hak yang sama untuk membangun dan tumbuh.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil dan Atalia Praratya Berpisah dengan Gedung Pakuan Usai Purnatugas Gubernur Jawa Barat

9 September 2023

Ridwan Kamil dan Atalia Praratya Berpisah dengan Gedung Pakuan Usai Purnatugas Gubernur Jawa Barat

Masa jabtan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat telah berakhir. Ia dan istrinya Atalia Praratya meninggalkan rumah dinas Gedung Pakuan.

Baca Selengkapnya

Delegasi 5 Negara Ramaikan Parade Asia Africa Festival di Bandung Hari ini

29 Juli 2023

Delegasi 5 Negara Ramaikan Parade Asia Africa Festival di Bandung Hari ini

Asia Africa Festival mengingatkan kembali peristiwa Konferensi Asia Afrika yang terjadi di Bandung pada 18-24 April 1955.

Baca Selengkapnya

Bandung Bakal Gelar Festival Asia Afrika Akhir Pekan ini, Museum Tutup Sementara

24 Juli 2023

Bandung Bakal Gelar Festival Asia Afrika Akhir Pekan ini, Museum Tutup Sementara

Festival Asia Afrika berupa karnaval atau parade di sepanjang jalan bersejarah di Kota Bandung itu terhenti tiga tahun selama karena pandemi.

Baca Selengkapnya

Profil Acil Bimbo, Kakek Aktris Adhisty Zara yang Sempat Larang Terjun di Dunia Hiburan

10 Juli 2023

Profil Acil Bimbo, Kakek Aktris Adhisty Zara yang Sempat Larang Terjun di Dunia Hiburan

Acil Bimbo pernah melarang cucunya, Adhisty Zara terjun di dunia hiburan. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Pernah Punya Mendikbud Perempuan Artati Marzuki Sudirdjo, Ini profilnya

20 April 2023

Indonesia Pernah Punya Mendikbud Perempuan Artati Marzuki Sudirdjo, Ini profilnya

Artati Marzuki Sudirdjo menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Mendikbud. Lantas, siapakah Artati sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Kenapa Konferensi Asia Afrika Digelar 18-23 April 1955: Salah Satunya Sebelum Masuk Bulan Ramadan

18 April 2023

Kenapa Konferensi Asia Afrika Digelar 18-23 April 1955: Salah Satunya Sebelum Masuk Bulan Ramadan

Konferensi Asia Afrika, yang awalnya diprediksi 10 hari dipangkas separuhnya dan negara-negara sepakat supaya konferensi selesai pada 23 April 1955

Baca Selengkapnya