TEMPO.CO, Los Angeles - Ini kisah Chris Trokey. Dulu nyawanya diselamatkan seorang dokter, belakangan dialah yang menyelamatkan sang dokter. Keduanya dipersatukan kembali dalam sebuah acara amal pada akhir pekan lalu, seperti dilansir Time dan Mirror pada Senin, 30 Maret 2015.
Kisah hidup Chris memang mirip film drama. Chris lahir beberapa minggu lebih awal pada tahun 1985 dengan berat hanya 1,4 kilogram. Kesempatannya untuk bertahan hidup hanya 50:50.
Namun Michael Shannon, seorang dokter anak, bekerja keras sepanjang waktu untuk memastikan Chris kecil selamat. Usahanya berhasil dan Chris tumbuh dewasa.
Hampir tiga dekade kemudian Chris menjadi petugas pemadam kebakaran. Pada suatu hari terjadi kecelakaan mengerikan antara sebuah mobil dan truk di Orange County, California, Amerika Serikat. Pengemudi mobil terkapar di jalan raya dan api berkobar dari mobil yang terbakar.
Chris adalah salah satu penyelamat yang pertama datang di tempat kejadian. Dia dan kru pemadam kebakaran membantu memadamkan api itu.
Pengemudi yang terluka parah tersebut lantas dibawa ke Rumah Sakit Mission. Di sana korban kecelakaan itu menghabiskan 45 hari untuk proses pemulihan.
Selama korban dirawat setelah operasi, Chris rajin menjenguknya dan belakangan menemukan sebuah kebetulan yang tak pernah terpikirkan.
Korban itu ternyata dr Shannon yang dulu menyelamatkan Chris waktu bayi. "Saya tidak tahu tentang hal itu sampai saya pergi ke rumah sakit dan mulai berbicara tentang hal tersebut," kata Chris. "Ya Tuhan, dr Shannon?" ujar Chris mengenang kejadian saat bertemu Shannon.
"Sungguh menakjubkan melihat anak-anak tumbuh, tapi memiliki satu kembali dalam hidup Anda pada hari Anda benar-benar membutuhkannya, itu benar-benar luar biasa," kata Shannon.
Shannon dan Chris bersatu kembali pekan lalu untuk mencukur kepala mereka dalam rangka mengumpulkan dana bagi penderita kanker. Chris baru-baru ini menjadi seorang ayah, dan dokter anaknya adalah Shannon.
MIRROR | TIME | YON DEMA
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya