Hadapi ISIS, Intel Malaysia-Indonesia Saling Tukar Informasi

Senin, 23 Maret 2015 19:41 WIB

Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Seri Zahrain Mohamed Hashim. Tempo/Natalia Santi

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Seri Zahrain Mohamed Hashim mengatakan polisi Malaysia bekerja sama dengan polisi Indonesia dalam menghadapi ancaman Islam State of Iraq and Syria (ISIS). “Ada pertukaran informasi,” ujarnya ketika berkunjung ke kantor Tempo, Senin, 23 Maret 2015.

Malaysia juga menangkap lebih dari 40 orang terkait dengan ISIS pada 2014. Menurut dia, meski Malaysia menyesal telah meniadakan Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri (Internal Security Act), akan ada undang-undang baru soal penanganan ISIS.

Karena isu ISIS ini pula, Malaysia kukuh dengan Akta (UU) Hasutan. “Jika tidak ada (Akta Hasutan), radikalisme bisa masuk,” kata Hashim. Padahal Akta Hasutan kerap menjadi bahan kritik buat Malaysia karena menghambat kebebasan bicara publik.

Hashim tak membantah hal itu. Dia menyebutkan demokrasi yang dianut Malaysia adalah demokrasi tambal sulam (taylor-made). “Negara kami sangat unik. Kami tidak mengikuti (demokrasi) Amerika. Kami harus mengurus hati perut setiap orang. Meski ada yang menyebut zalim atau tidak adil, saya akan memperjuangkannya.”

Salah satu korban Akta Hasutan teranyar adalah Nurul Izzah, putri mantan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Nurul, yang juga anggota parlemen Malaysia, ditahan setelah membacakan pembelaan ayahnya yang tersangkut kasus pelecehan sesama jenis di hadapan parlemen.

ATMI PERTIWI

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

8 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

28 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

28 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Anwar Ibrahim, Topik Ini yang Dibahas

31 hari lalu

Prabowo Bertemu Anwar Ibrahim, Topik Ini yang Dibahas

Malaysia menjadi negara ketiga yang dikunjungi Presiden Terpilih Indonesia Prabowo Subianto setelah Cina dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

37 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

38 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

40 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

40 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

40 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

40 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya