Penyerangan di Museum Tunisia, 9 Orang Ditangkap

Reporter

Jumat, 20 Maret 2015 07:48 WIB

Polisi Tunisia menangkap tersangka penembak di Museum Nasional Gardo, Tunisia, 18 Maret 2015. Yassine Gaidi /Anadolu Agency/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Sembilan orang ditangkap terkait penyerangan di Museum Bardo, Tunis, Tunisia, Afrika Utara. Aparat menangkap mereka pada Kamis, 19 Maret 2015 waktu setempat.

Pemerintah menyatakan bahwa dua orang pelaku penembakan sudah diperiksa. Para pelaku menyatakan mereka dilatih di kamp jihad di Libya--negara yang bersebelahan dengan Tunisia.

Pejabat Kementerian Dalam Negeri Rafik Chelli mengatakan dua orang itu direkrut di sebuah masjid di Tunisia, lalu dibawa ke Libya pada September 2014 lalu.

Penyerangan di Museum Nasional Bardo menewaskan 20 turis asing yang di antaranya berasal dari Jepang, Italia, Spanyol dan Inggris. Sedangkan korban lainnya adalah tiga warga Tunisia. Sebelumnya diberitakan kelompok militan ISIS merayakan “kemenangan” atas peristiwa ini di sosial media.

Insiden ini menjadi peristiwa terburuk di Tunisia setelah keberhasilan negara ini menjalankan demokrasi usai runtuhnya Presiden Zine El Abidine Ben Ali atau pasca Arab Spring pada 2011.

Konsuler politik Indonesia di Tunisia, Yubil Septian, mengatakan bahwa aparat keamanan menjaga ketat Kota Tunis, khususnya kompleks gedung parlemen di Bardo.

"Dampak yang terlihat di Kota Tunis saat ini adalah penjagaan check point kendaraan lebih ketat dari biasanya," kata konsuler politik Indonesia di Tunisia, Yubil Septian, dalam balasan pesan elektroniknya kepada Tempo.

Namun suasana masyarakat, kata dia, seperti biasa. Tidak ada ketakutan.

Ia mengatakan tidak ada korban WNI dalam insiden ini. Namun WNI yang bermukim di Tunisia diimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati, khususnya mahasiswa yang sedang libur akhir semester.

Jumlah WNI di Tunisia sebanyak 169 orang. Kebanyakan terdiri atas keluarga besar KBRI Tunis 33 orang, mahasiswa yang belajar agama Islam sebanyak 68 orang (S1, S2, S3), serta pekerja minyak dan keluarga sebanyak 46 orang.

REUTERS | MARTHA WARTA SILABAN



Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

21 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

30 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

31 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

33 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

33 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

33 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

34 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

34 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya